Cagub Rai Mantra Temui Tokoh Tolak Reklamasi Teluk Benoa

12 Januari 2018, 06:58 WIB
Cagub Bali Rai Mantra (kanan) bersama Ketua Pasubayan Desa Pekraman /Adat BTR Wayan Suarsa

DENPASAR – Guna membuktikan keseriusan dalam mengawal komitmen menolak reklamasi Calon Gubernur Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang diusung diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) menemui tokoh tolak reklamasi yang juga Ketua Pasubayan Desa Pakraman/Adat BTR, I Wayan Suarsa.

Rai Mantra yang berpasangan dengan Ketut Sudikerta dalam Pilgub Bali Juni mendatang, bergerak cepat usai, pendaftaran ke KPU dan penandatanganan Sikap Politik Tolak Reklamasi, langsung melakukan pertemuan dengan Suarsa bersama beberapa anggota Pasubayan lainya di Kawasan Pantai Kuta, Badung.

Ketua Pasubayan Desa Pakraman/Adat BTR, I Wayan Suarsa mengatakan, kedatangan Rai Mantra sebagai Calon Gubernur Bali berpasangan dengan Sudikerta ini merupakan keinginan Rai Mantra sendiri.

Hal ini dilakukan guna memberikan penjelasan kepada Pasubayan BTR terkait sikap politik dan pakta integritas yang telah ditandatangani paket Mantra-Kerta.

“Beliau berkinginan untuk bertatap muka untuk memberikan penjelasan tentang pakta integritas yang ditandatangani terkait penolakan terhadap Reklamasi Teluk Benoa,” ujarnya Kamis (11/1/2018).

Suarsa yang Bendesa Pakraman Kuta menilai pertemuan ini sebagai wujud rasa menyama beraya, karena siapapun yang nantinya menjadi Gubernur Bali tentu sangat erat kaitanya dengan Desa Pakraman.

Kata dia, Pasubayan Desa Pakraman/Adat BTR merupakan organisasi yang menaungi 39 Desa Pakraman / Adat yang menolak Reklamasi Teluk Benoa.

Dia mengklaim, desa yang menolak tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Bali. Menurutnya, pakta integritas dari Pasangan Mantra-Kerta yang menolak Reklamasi Teluk Benoa menunjukan sebuah niat dan itikad dari calon Gubernur untuk menolak reklamasi.

Dengan demikian, tidak ada istilah terlambat bagi siapapun yang melakukan perjuangan yang sama. “Tidak ada kata terlambat bagi siapapun yang melakukan perjuangan untuk sesuatu hal yang sama,” kata Suarsa. Kedatangan Rai Mantra sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan tolak reklamasi di Bali.

“Kedepan komitmen itu perlu dibuktikan aksi nyata yang salah satunya telah diwujudkan hari ini dengan bertatap muka langsung dengan Ketua Pasubayan Desa Pakraman/Adat Tolak Reklamasi di Pantai Kuta ini,” dalihnya.

Terkait dengan dukungan politik, Suarsa menegaskan bahwa Pasubayan BTR diibaratkan seperti pelangi yang terdiri dari berbagai kalangan tetapi mempunyai tujuan yang sama, yakni menolak Reklamasi Teluk Benoa.

“Jadi siapapun Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang dengan nyata dan tegas menolak Reklamasi Teluk Benoa itu maka secara prinsip mereka akan satu tujuan dengan kami (Pasubayan), dan berjalan bersama kami dalam gerakan ini”.

“Itu artinya dukungan nyata akan ada ketika ada penolakan nyata. Ketika nyata ada penolakan pada kapasitasnya menjadi Gubernur nanti,” tutup Suarsa sembari mengatakan bahwa Pasubayan Desa Pakraman/Adat BTR turut memberikan ruang kepada Rai Mantra saat Pagelaran Budaya Bali Rolak Reklamasi Teluk Benoa di Depan Kantor Gubernur Bali. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini