Yogyakarta – Di bawah langit senja Kota Yogyakarta, Gereja Katolik Paroki Kristus Raja Baciro bersiap menyambut malam yang kudus. Rabu (24/12/2025), suasana hangat mulai terasa saat ribuan kursi tertata rapi, menyambut umat yang rindu akan kedamaian Natal.
Tahun ini, Paroki Baciro tidak hanya menawarkan kemegahan liturgi, tetapi juga sebuah pesan mendalam tentang kepedulian sosial dan ekologi.
Ada pemandangan tak biasa di pelataran gereja. Sebanyak 12 pohon Natal unik berdiri kokoh, namun jika dicermati, mereka tidak terbuat dari plastik pabrikan.
Pohon-pohon ini adalah hasil karya tangan umat dari berbagai wilayah yang memanfaatkan bahan daur ulang.
Pastor Kepala Paroki Kristus Raja Baciro, Romo Andreas Novian Ardi Prihatmoko (Romo Praja), menjelaskan bahwa penggunaan barang bekas ini adalah refleksi dari tema Natal KWI 2025: “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”.
“Keluarga seringkali memiliki kerapuhan, ada yang merasa terbuang atau tidak berguna seperti barang bekas. Namun, ketika dirangkai bersama dalam kasih, sesuatu yang dianggap sampah bisa menjadi karya yang sangat indah. Itulah esensi keluarga yang saling merengkuh,” ujar Romo Praja dengan nada menggugah.
Kegembiraan Natal di Baciro tidak membuat umat lupa pada duka sesama. Di tengah rangkaian misa, terselip doa khusus bagi para korban bencana alam di Sumatera. Romo Praja menegaskan bahwa solidaritas mereka tidak berhenti pada doa di altar saja.
Gereja telah menyiapkan program penggalangan dana jangka panjang untuk membantu proses pemulihan (recovery) para korban.
Bagi umat Baciro, Natal adalah momentum untuk membuktikan bahwa kehadiran Allah nyata melalui bantuan tangan sesama manusia.
Untuk menampung antusiasme umat yang diperkirakan mencapai 4.500 orang, panitia telah menyiapkan sekitar 3.000 kursi yang tersebar di dalam dan luar gereja. Ibadah malam Natal dibagi menjadi dua sesi:
Misa I: Pukul 18.00 WIB.
Misa II: Pukul 21.00 WIB (diawali doa Rosario pukul 20.30 WIB dan disiarkan secara live streaming).
Dari sisi keamanan, Wakapolda DIY Brigjen Pol Eddy Djunaedi yang meninjau langsung lokasi memastikan situasi di Yogyakarta, khususnya di Gereja Baciro, berada dalam kondisi sangat kondusif.
“Kapolresta Jogja telah menjalankan tahapan pengamanan dengan maksimal. Kami berharap masyarakat terus mendukung suasana aman ini hingga perayaan Tahun Baru nanti,” tegas Brigjen Pol Eddy.
Menutup pesannya, Romo Praja mengingatkan bahwa makna “Keluarga” dalam Natal tahun ini tidak terbatas pada hubungan darah.
“Keluarga adalah mereka yang kita temui sehari-hari, termasuk keluarga lintas iman. Allah hadir melalui siapa saja yang siap saling mendukung,” pungkasnya.***

