![]() |
ilustrasi |
Kabarnusa.com – Belakangan ini, sejumlah pemborong yang mengerjakan proyek pemerintah dan pengawas proyek di Kabupaten Jembrana, Bali diresahkan oleh tindakan oknum anggota LSM.
Oknum anggota LSM tersebut menurut sejumlah pemborong dan pengawas proyek, kerap mendatangi proyek-proyek pemerintah yang sedang dikerjakan.
Oknum tersebut meminta bertemu dengan pemborong atau pengawas proyek dengan dalih memeriksa pekerjaan proyek. Namun buntutnya oknum LSM tersebut mengharapkan sesuatu dari pemborong atau pengawas dengan nada mengancam.
“Oknum itu sering bilang jika kami (pemborong dan pengawas) tidak proaktif maka proyek akan dimasukan ke koran. Katanya oknum itu sudah kontak dengan media,” terang salah seorang pengawas proyek dari Dinas PU Jembrana, Jumat (8/5/2015) dibenarkan sejumlah pemborong.
Pemborong dan pengawas proyek pada prinsipnya tidak keberatan pengerjaannya proyeknya diawasi sepanjang untuk perbaikan kualitas proyek.
Namun jika pengecekan proyek oleh oknum LSM tersebut karena ingin mencari keuntungan pribadi dan disertai ancaman, pihaknya sangat menyayangkan tidakan tersebut.
“Kami tidak masalah dikontrol dalam bekerja. Tapi jika ingin meminta sesuatu, tolong jangan mengancam, sedikit-sedikit mau masukan ke koran. Apa LSM itu punya koran,?”keluh salah seorang pemborong.
Terkait hal tersebut, sejumlah pengawas proyek dan pemborong meminta pihak terkait untuk melakukan pembinaan secara berkala kepada ormas atau LSM sehingga kehadirannya tidak meresahkan.
Di sisi lain Kepala Kesbangpol Pemkab Jembrana IGN Dharma Putra dikonfirmasi Jumat (8/5/2015) melalui telpon, terkait pembinaan dan pengawasan terhadap ormas termasuk LSM bukan menjadi kewenangannya.
Namun menurutnya, keberadaan ormas termasuk LSM itu untuk membantu menyukseskan program-program pemerintah.
“Tapi jika ada oknum anggota ormas atau LSM yang berbuat meresahkan itu bukan domain menindaklanjutinya,”pungkasnya.(dar)