Selama dua hari pelatihan ini juga menampilkan kelompok narasumber dari Rotary Club of Bali Bersinar yang memaparkan mengenai pentingnya kepribadian, karakter, sikap dan penampilan untuk pelaku usaha dan wisata yang disajikan Nyoman Hartini, dan Istiningdyah Bekti Pertiwi.
Kemudian, sesi terakhir pelatihan di hari pertama juga dijelaskan mengenai teknik komunikasi pariwisata dan public speaking Nuning Indah Pratiwi, dari Undiknas Denpasar.
Pada hari berikutnya juga akan disinggung mengenai Sustainable dan Green Tourism oleh narasumber dari Undiknas bersama A.A. Istri Agung Maheswari serta juga melibatkan asosiasi dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung bersama I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya yang berfokus dari sisi hospitality melalui konsep atau praktek dalam memberikan layanan yang ramah dan menyenangkan kepada tamu atau pengunjung.
Kampanye Anti Panik di Bawah Terik, YOU Beauty Edukasi Sunscreen YOU Sunbrella Series yang Lolos Uji SPF
Sementara, hasil riset yang dilakukan oleh akademisi dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Pantai Jerman yang merupakan salah satu kawasan wisata pantai di Bali, memiliki potensi dalam pengembangan kawasan wisata pantai yang ramah keluarga.
Sebagai parameternya pantai harus memiliki standar baik dari segi fasilitas dan juga pelayanannya.
Upaya yang dilakukan CCEP Indonesia diantaranya melalui pendekatan program pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilaksanakan melalui sejumlah kegiatan, seperti pelatihan keterampilan, pelatihan manajemen bisnis, akses ke pasar, hingga dukungan akses pemodalan.
Saka Bakti Usaha harus menjadi Pelopor PHBS
CCEP Indonesia juga membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan visibilitas produk mereka melalui pemasaran dan promosi.
Selain memberikan dukungan langsung kepada para pelaku UMKM, program ini juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung usaha lokal dan menjaga lingkungan hidup.
Program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah di mana Coca-Cola Europacific Partners Indonesia beroperasi
Dijelaskan, program pelatihan dan pendampingan komunitas UMKM oleh CCEP Indonesia di Pantai Jerman ini telah berjalan mulai awal tahun 2023 hingga saat ini dengan pendampingan kepada lebih dari 40 pelaku UMKM di sekitar Pantai Jerman.
Kemendagri Apresiasi Nilai MCP Provinsi Bali sebagai Daerah Dengan Capaian Tertinggi
Mulai dari tahapan pertama berupa penilaian terhadap peserta yang terdiri dari pelaku usaha makanan dan minuman, kerajinan tangan, fashion, jasa pelayanan, dan lain sebagainya, hingga kegiatan utama berupa pemberian materi pelatihan dasar kewirausahaan, aspek pemodalan dan pemasaran, solusi permasalahan keuangan, manajemen pelaporan keuangan, hingga permasalahan legalitas usaha dan produk, merek serta hak cipta.
Regional Corporate Affairs Manager CCEP Indonesia ujar Armytanti Hanum Kasmito menyatakan, pendampingan kepada setiap pelaku usaha di lokasi usaha masing-masing juga dilakukan sebagai bentuk nyata pada praktek dari materi pelatihan yang telah didapatkan pelaku UMKM.
Tahapan pendampingan merupakan kegiatan monitoring dari implementasi berbagai materi pelatihan, salah satunya mengenai manajemen keuangan.
Tangani Sampah, Yayasan ‘Malu Dong’ Bali Raih Pendanaan Coca-Cola Rp 186,25 Juta
“Pelaku UMKM mendapatkan kejelasan melalui praktek langsung dalam hal perhitungan laba rugi usahanya,” tutur Armytanti Hanum Kasmito.
Dikatakan, inisiatif Program Pelatihan dan Pendampingan UMKM ini kami harap dapat membantu meningkatkan kualitas hidup yang berkelanjutan bagi komunitas pelaku UMKM di Pantai Jerman khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya.
“Juga membantu memperkuat perekonomian daerah di sektor pariwisata”, ungkap Armytanti Hanum Kasmito.
Kebijakan OJK Dukung Perbankan agar Tumbuh Berkelanjutan dan Tetap Prudent
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pengurus Banjar Adat Segara, Desa Adat Kuta, Bali dan kelompok Ibu-Ibu PKK Banjar Adat Segara Kuta. Kelian Banjar Adat Segara Kuta, Ketut Werka, meyakini bahwa melalui pendampingan serta pelatihan bisnis yang diikuti akan membawa dampak positif bagi setiap usaha yang digeluti oleh masyarakat pelaku usaha di wilayahnya.
Lebih lanjut, sejalan perspektif CCEP Indonesia, pihak akademisi dari Undiknas Denpasar sebagai mitra pelaksana program berharap program pengembangan UMKM ini dapat mengubah pola pikir komunitas ke arah yang lebih maju dan terstruktur dalam hal pengembangan produk dan jasa.
Demikian juga, serta pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan kawasan pariwisata. Selain menekankan implementasi hasil kajian kawasan wisata pantai yang ramah keluarga berbasis masyarakat, tentunya hal terpenting dari program ini adalah upaya menumbuhkembangkan keberlanjutan melalui jiwa enterpreunership yang positif di kalangan UMKM.
Anak Agung Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda selaku Ketua Program Pusat Program Studi Undiknas Denpasar berharap, program ini menjadikan tiap UMKM di Pantai Jerman memiliki bekal ilmu, informasi dan kreativitas dalam menjalankan usahanya. ***