|  | 
| Ketua Dewan Kehormatan Kwarda Pramuka Bali Ni Putu Putri Suastini Koster/ist | 
Denpasar – Ketua Dewan Kehormatan Kwarda Pramuka Bali Ni Putu Putri
 Suastini Koster mengajak keterlibatan semua pihak, baik masyarakat maupun
 pemangku kepentingan, organisasi kemasyarakatan, pemerintah dan yang lainnya
 dalam upaya mewujudkan Indonesia, khususnya Bali yang zero (nol) kasus baru
 HIV AIDS.
Dalam arahannya, Putri menyampaikan meskipun saat ini semua kalangan sedang
 menghadapi pandemi Covid-19, namun tidak boleh melupakan ancaman bahaya virus
 lainnya seperti HIV AIDS serta penyalahgunaan narkoba yang dapat menghancurkan
 generasi emas penerus bangsa.
Meskipun saat ini semua kalangan sedang menghadapi pandemi Covid-19, namun
 tidak boleh melupakan ancaman bahaya virus lainnya seperti HIV AIDS serta
 penyalahgunaan narkoba yang dapat menghancurkan generasi emas penerus bangsa.
“Kita bersama-sama, dan jangan pernah berhenti serta bosan untuk selalu
 mensosialisasikan, mengedukasi, mengingatkan diri kita, mengingatkan
 masyarakat terkait HIV AIDS dan bahaya dari penyalahgunaan narkorba. Bersama
 kita wujudkan Bali zero (nol) kasus baru HIV AIDS,” ujarnya, saat Talk Show
 diselenggarakan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali secara virtual melalui
 aplikasi Zoom dari Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha Denpasar, Selasa
 (1/12/2020).
Berbagai upaya sosialisasi, edukasi di tengah masyarakat terkait virus HIV
 AIDS serta bahaya narkoba harus terus dapat dilakukan secara massif dan
 berkesinambungan.
Dalam Talk Show yang mengangkat tema ‘Jauhi HIV/AIDS – Dekati ODHA’ itu,
 pendamping orang nomor satu di Bali ini juga mengajak masyarakat untuk
 mengubah stigma negatif kepada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA).
Stigma negatif dan diskiriminasi yang dihadapi ODHA dapat membuat mereka tidak
 berani membuka diri bahwa ia positif mengidap Virus HIV.
“Jangan sampai ODHA yang jasmaninya sudah sakit, rohaninya juga menjadi sakit
 karena perlakuan keliru di tengah masyarakat. Kita bangun keterbukaan untuk
 memeriksakan diri kalau merasa diri terpapar virus. Jangan ada lagi
 diskriminasi dan stigma negatif terhadap ODHA,” katanya, mengharapkan.
Di akhir arahannya, perempuan multitalenta ini mengajak seluruh komponen untuk
 meningkatkan sosialisasi dan edukasi terkait upaya pencegahan penyebaran HIV
 AIDS di tengah masyarakat dengan mengkampanyekan gerakan hidup sehat, seperti
 setia dengan satu pasangan.
Tidak menggunakan narkoba yang bisa menularkan HIV AIDS melalui jarum suntik.
 Di samping itu juga semua pihak harus terus berupaya mendorong para penderita
 HIV AIDS untuk melakukan pemeriksaan kesehatan serta dapat mengkonsumsi obat
 secara rutin.
“Sekali lagi saya tegaskan, jauhi faktor resikonya, bukan penderitanya. Kita
 jauhi virusnya dengan penerapan pola hidup yang sehat dan jauhi seks bebas,”
 demikian Putri.
Talk show pada sore hari itu juga menghadirkan sejumlah narasumber lain
 seperti AKBP I Ketut Suandika SH MH selaku Kabid P2M BNNP Bali, dr I Made Oka
 Negara SKed MBiomed selaku Ketua Forum Peduli AIDS Bali, serta Ni Wayan Ika
 Ayu Rayni yang berprofesi sebagai konselor.
Talk Show yang diselenggarakan serangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia,
 dihadiri pula Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Bali I Made Rentin, Direktur Utama
 Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma serta pengurus dan anggota Kwarcab Gerakan
 Pramuka kab/kota se-Bali. (rhm)
 
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 