Kabarnusa.com – Transplantasi karang menjadi salah satu cara untuk menyelamatkan terumbu karang yang kondisinya kian memprihatinkan terutama di wilayah Timur Indonesia.
Peneliti senior bidang oseanografi LIPI, Prof. Dr. Suharsono mengatakan, tren kondisi terumbu karang di dunia saat ini sedang mengalami penurunan.
Hal itu seperti yang terjadi di Jepang dan Australia. “Penyebab kerusakan terumbu karang di antaranya karena pemakaian alat tangkap yang merusak, peningkatan pencemaran, permasalahan global pemicu bleaching (pemutihan, red) karang, serta penyakit karang dan predasi,” jelasnya dalam laman lipi.go.id.
Dia berharap ke depan agar kerusakan terumbu karang ini bisa dicegah. Hal ini mengingat terumbu karang merupakan kekayaan laut yang berpotensi mengangkat pariwisata Indonesia.
Tak hanya itu, terumbu karang juga dapat mengangkat perekonomian masyarakat.
“Cara mengangkat ekonomi ini dengan pembudidayaan karang lewat kegiatan transplantasi untuk diperdagangkan. Selain bernilai ekonomi, budidaya mampu mencegah kerusakan karang oleh masyarakat,” ujarnya belum lama ini.
Kata dia, transplantasi karang, akan menjamin budidaya ini bersifat ramah lingkungan, zero waste, dan green activities.
“Selain itu, budidaya juga diawasi sehingga memenuhi persyaratan dan peraturan internasional,” tandasnya.
Selain itu, transplantasi karang merupakan satu-satunya kegiatan yang selalu dipantau dan diaudit. Kegiatan ini juga membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi pengangguran.
“Saat ini, kegiatan transplantasi telah melibatkan 2.000 pekerja dan sebanyak 49 jenis karang telah diperdagangkan secara internasional dan 21 jenis baru dalam taraf uji coba dan akan memasuki pasar internasional,” tutupnya. (ari)