Perajin perhiasan Desa Celuk Gianyar (foto:istimewa) |
GIANYAR – Desa Celuk dikenal sebagai desa pengrajin di mana masyarakatnya menjalankan warisan seni kerajinan perak dan emas sehingga untuk lebih mengenalkan potensi desa itu ke masyarakat luas digelarlah Jewelry Festival (CJF),
Ajang itu dibidani sekelompok anak muda bersama para tokoh desa sebagai momentum bersatu dan bangkitnya Desa Celuk.
Selain itu, Kegiatan menjadi aksi nyata dalam mendukung pemerintah mempersiapkan seluruh komponen masyarakat dalam rangka menghadapi persaingan Global dan MEA.
CJF pertama dilaksanakan tanggal 6-14 Agustus 2016 bertempat di Wantilan Pura Desa Celuk, Jalan Setra Celuk, No 1, Banjar. Celuk, Desa Celuk Sukawati-Gianyar.
“Kegiatan ini misi mengkampanyekan Desa Celuk sebagai salah satu pusat industri kerajinan perak dan emas di Bali,” kata Ketua Panitia Celuk Jewelry Festival Ketut Widi Putra.
Juga sekaligus salah satu daerah tujuan wisata bagi wisatawan yang datang ke Bali,
Beberapa organisasi masyarakat dilibatkan antara lain, STT Yowana Jaya Celuk, Celuk Design Centre, Pokdarwis Celuk Silver Village, dan juga organisasi Sport Celuk bekerjasama untuk mewujudkan festival ini.
Selain itu event ini juga diharapkan mempersatukan masyarakat Desa Celuk agar mampu melangkah bersama dalam meningkatkan perekonomian desa.
“Melalui Celuk Jewelry Festival ini, masyarakat di Celuk juga berkesempatan untuk mempromosikan dan menjual hasil karya dan kreatifitas mereka,” sambungnya.
Celuk Jewelry Festival yang pertama ini mengangkat tema perayaan 100 tahun Desa Celuk sebagai desa pengerajin perhiasan perak dan emas di Bali.
Sejalan misi perayaan tersebut, event ini dikemas dalam beberapa rangkaian acara, diantaranya, lomba design perhiasan, lomba photografi perhiasan, pameran perhiasan, fashion show perhiasan, seminar, workshop, pagelaran seni budaya, turnamen olahraga, dan bazar kuliner.
Membahas Celuk Jewelry Festival lebih jauh, Gede Dody Sanajaya, ST., MMKom, seorang trainer, konsultan, sekaligus dosen programming di beberapa perguruan tinggi IT di Bali, dihadirkan sebagai pembicara dalam seminar kewirausahaan dan digital marketing pada 14 Agustus.
Masyarakat juga dapat mengikuti workshop tentang proses pembuatan perhiasan perak.
Event ini menampilkan Jewelry Fashion Show dimana wardobenya akan disponsori oleh salah satu perancang busana ternama di Bali, Tjok Abi, dan dikolaborasikan dengan koleksi aksesoris dari para pengerajin perhiasan perak di Celuk.
Tidak hanya para pengerajin perak, dalam festival ini masyarakat Celuk yang menggeluti bisnis di bidang kuliner juga berkesempatan memperkenalkan hidangan mereka dalam bazar kuliner yang akan bertempat di sekitar lokasi pameran perhiasan.
Ajang masyarakat Desa Celuk ini mendapat dukungan besar dari perusahaan Telkom Indonesia yang menobatkan Desa Celuk sebagai Kampung UKM Digital.
General Manager PT Telkom, I Gusti Bagus Edwin C.R.M. Ranuh, mengungkapkan bahwa program Kampung Digital ini merupakan salah satu bentuk dari Corporate Social Responsibily (CSR) mereka.
Dinobatkannya Desa Celuk sebagai Kampung UKM Digital, Telkom akan mendirikan Broadband Learning Centre Celuk Silver Village.
Nantinya, akan menjadi wadah bagi masyarakat pelaku UKM di Desa Celuk untuk belajar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teknologi digital yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka.
Peresmian Broadband Learning Centre tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus bertepatan dengan seremonial pembukaan pameran perhiasan Celuk Jewelry Festival.
Dukungan serupa juga ditunjukkan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar yang bersedia membantu mengembangkan ekonomi kreatif dan inovatif serta potensi – potensi lain yang ada di Desa Celuk.
Adapun festival ini diperuntukkan bagi masyarakat umum serta tidak dipungut biaya. I Ketut Widi Putra, selaku ketua panitia dari CJF, berharap bahwa festival pertama Desa Celuk ini mampu menumbuhkan rasa kesadaran anak – anak muda Celuk akan peran mereka sebagai generasi penerus yang berkewajiban menjaga warisan seni kerajinan perak dan emas dari para leluhur di Celuk. (rhm)