Badung – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengungkapkan strategi yang dilakukan dalam memberikan rasa aman dan nyaman delegasi atau tamu yang menginap di Bali adalah diwajibkannnya sertifikat manajemen keamanan hotel dan CHSE .
Wagub Cok Ace, sapaannya, menyatakan itu dalam Dialog Kebangsaan dan Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional dalam rangka kegiatan KTT G20 yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bertempat di Kharisma Ballroom Discovery Kartika Plaza Hotel-Badung, Rabu, (29/6/2022).
Dijelskan, strategi pemerintah dalam menjaga keamanan adalah dengan menerbitkan sertifikat management keamanan hotel. Sehingga para delegasi merasa aman untuk tinggal dihotel tersebut.
Berkaca pada even-even internasiona yang ada di Bali, maka sudah banyak strategi yang dilakukan oleh Pemerintah, selain sertifikat keamanan maka pihak hotel dan Villa juga harus memiliki sertifikat CHSE.
Selain memastikan keadaan hotel-hotel di Bali aman. Wagub Cok Ace juga mengatakan bahwa pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Gubernur yaitu Keamanan Berbasis Desa Adat, dengan mengoptimalkan peran dan fungsi pecalang dalam mengamankan Desa Adat yang ada di Bali.
“Selain itu, pemerintah juga sedang melakukan langkah antisipatif yaitu pendataan penduduk secara ketat,” tegas mantan Bupati Gianyar dalam acara yang dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Dr Boy Rafli Amar.
PIhaknya berharap, dengan dilakukan berbagai strategi dan langkah antisipatif untuk pengamanan Bali dalam menyambut G20, dapat berjalan lancer dan semakin menumbuhkan kepercayaan dunia internasional terhadap Bali.
Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut, yang selaras dengan Visi & Misi Pemerintah Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali Era Baru, denga menjaga Kesesucian dan Keharmonisan Alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan karma Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala termasuk juga keamanan sesuai dengan tema dialog kebangsaan yang diselenggarakan oleh BNPT.
Pada bagian lain, Wagub Cok Ace menyatakan, berkaca dari sejarah tragedi terorisme yang terjadi pada Oktober tahun 2002, menewaskan 200 lebih wisatawan mancanegara yang ada di Bali, maka imbas yang dirasakan masyarakat Bali adalah terpuruknya iklim pariwisata.
Aang dilakukan masyarakat Bali pada saat pasca BOM Bali 1, adalah secara tulus ikhlas memohon kepada Tuhan atas kesalahan yang telah dibuat sehingga tidak mampu menjaga Bali dengan Baik, bukan malah saling menyalahkan satu sama lain.
Perlahan Bali mulai bengkit yang dicerminkan dengan kepercayaan Dunia Internasional menjadikan Bali sebagai tuan rumah APEC.
Selain Wagub Cok Ace yang juga menjadi narasumber dalam dialog tersebut yaitu Tokoh Nasional Yenny Wahid, Direktur Analisis dan Penyelarasan BPIP Agus Moh. Najib, dan Ketua FKUB Indonesia Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet. ***