Cok Ace: Tak Semata Bisnis, Bali dan Cina Miliki Hubungan Kebudayaan

26 Juni 2019, 13:08 WIB
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan hal itu saat menerima Ketua Panitia China-Indonesia Culture and Tourism Invesment Summit Hedar Giacomo Boy Syam (kanan)

Denpasar – Hubungan Bali dengan Cina tidak sebatas bisnis namun memiliki sejarah panjang dalam bidang kebudayaan.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan hal itu saat menerima Ketua Panitia China-Indonesia Culture and Tourism Invesment Summit Hedar Giacomo Boy Syam di ruang kerjanya, Rabu (26/6/2019).

Dengan memperhatikan, erat dan panjangnya jejak historis hubungan Bali dengan Cina, Wagub Cok Ace mengapresiasi kegiatan digagas ALP Culture and Tourism. Ia berharap, melalui forum ini, bisa mencipatakan jalinan hubungan yang lebih erat lagi antara Bali dengan Cina.

Ketua Panitia Cina-Indonesia Culture and Tourism Invesment Hedar Giacomo Boy Syam menerangkan, kegiatan digelar 28 Juni 2019 akan mempertemukan pebisnis dan pelaku pariwisata beserta media cetak dan elektronik dari Cina, Malaysia, Singapura, Thailand, Kambodja, India, Vanuatu dan Australia.

Sampai saat ini 70 delegasi sudah memastikan diri untuk hadir pada forum tersebut.

“Kami juga mengundang sejumlah tamu kehormatan dari konsulat,” ujar Hedar seraya berharap Wagub Cok Ace bisa hadir pada acara pembukaan tanggal 28 Juni 2019 di Hotel Mulia Nusa Dua.

Hedar juga menyampaikan keberadaan Cina Town yang dibangunnya di Jalan Dewi Sartika. Kata dia, Cina Town bertujuan memberi kenyamanan bagi wisatawan China yang berwisata ke Pulau Dewata.

Di dalamnya ada Crisis Centre yang melayani wisatawan Cina yang mengalami masalah, seperti kehilangan surat-surat penting, kecelakaan dan persoalan lainnya. “Kami akan membantu memfasilitasi ke Konjen Cina atau ke pihak berwenang sehingga mereka nyaman berkunjung ke Bali,” tutupnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini