Covid-19 Tak Lagi Momok, Wisatawan Nikmati Suasana Titik Nol Yogyakarta

Adapun fasilitas pendukung protokol kesehatan yang disediakan pihak pemerintah kota Yogyakarta adalah sarana pencucian tangan, dan beberapa petugas yang terlihat berjaga jaga di sekitar Benteng Vredeburg

29 Oktober 2020, 23:36 WIB

Yogyakarta – Pandemi Covid 19 tidak lagi menjadi ‘momok’ pada libur panjang Oktober 2020 kali ini. Hal ini dapat dilihat dan dirasakan warga kota Yogyakarta.

Banyaknya wisatawan yang berdatangan pada libur panjang kali ini, menjadi saksi pertama liburan di masa pandemi covid 19. Salah satu destinasi wisata bagi para wisatawan yang berkunjung ke kota Yogyakarta adalah Tugu Yogyakarta
dan Malioboro.

Adanya tempat bersejarah yang terletak di depan Tugu Monumen Serangan Umum 11 Maret atau yang lebih dikenal dengan nol kilometer juga menjadi salah satu tempat favorit bagi para wisatawan untuk mengabadikan moment.

Pandemi Covid 19, membuat masyarakat Indonesia selama ini mengurungkan niatnya untuk tidak melakukan liburan atau perjalanan jauh keluar kota.

Namun pada libur panjang oktober 2020 kali ini, menjadi momentum bergeraknya ekonomi masyarakat yang berbasis di daerah wisata, dan tentu saja hal ini beresiko besar untuk ‘memunculkan’ klaster baru pada covid 19.

IMG 20201030 WA0000

Berdasar pantauan Kabarnusa.com Kamis 29 Oktober 2020 malam, terlihat antusias para wisatawan yang ingin menghabiskan liburannya dengan mengunjungi nol kilometer.

Meski kedatangan mereka, hanya sekedar untuk melihat monumen serangan umum atau mengabadikan moment dengan berselfie bersama keluarga atau rombongan.

Adapun fasilitas pendukung protokol kesehatan yang disediakan pihak pemerintah kota Yogyakarta adalah sarana pencucian tangan, dan beberapa petugas yang terlihat berjaga jaga di sekitar Benteng Vredeburg.

Meskipun disediakan tabung cuci tangan, agaknya tidak berfungsi dengan maksimal.

Tentunya diharaplan adanya kesadaran para pengunjung untuk mencuci tangan sesering mungkin, sebagai bukti adanya ketaatan pada protokol kesehatan yang telah diberlakukan pemerintah.

Dony, penjual souvenir di depan nol kilometer, menyatakan, pengunjung tidak selalu melakukan cuci tangan, namun hampir semua pengunjung sudah memakai masker.

“Meskipun anjuran untuk menjaga jarak belum efektif, namun beberapa orang pengunjung sudah dapat menghindari kerumunan,” tuturnya.

Dengan fakta dan kondisi di lapangan seperti itu, diharapkan, hal ini tidak membuat lonjakan baru pada meningkatnya angka penyebaran covid 19 saat libur panjang. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini