![]() |
Seperti terjadi pada Senin 14 Juli lalu, pelabuhan terpaksa menerapkan sistem buka tutup akibat cuaca tidak bersabahat di mana sempat terjadi penutupan selama tiga jam. |
KabarNusa.com – Lantaran cuaca buruk terjadi tidak menentu pihak ASDP Gilimanuk Kabupaten Jembrana, Bali memberlakukan sistem buka tutup pelabuhan untuk arus penyeberangan kapal penumpang dan barang.
“Yang kami kuatirkan jika saat mudik cuaca buruk dan kami harus menutup pelabuhan. Jelas akan menganggu kelancaran penyebrangan,” tegas Manajer Oprasional PT ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk Wahyudi Susianto kepada wartawan di Jembrana Selasa (15/7/2014).
Seperti terjadi pada Senin 14 Juli lalu, pelabuhan terpaksa menerapkan sistem buka tutup akibat cuaca tidak bersabahat di mana sempat terjadi penutupan selama tiga jam.
Pihaknya hanya bisa berharap, cuaca kembali normal, sehingga tidak sampai terjadi penutupan pelabuhan.
Demi kelancaran arus mudik, pihaknya bekerjasama dengan BMKG, untuk terus memantau perkembangan prakiraan cuaca terbaru di selat Bali.
“Yang kami terima informasi dari BMKG, cuaca buruk seperti Senin lalu hingga penutupan pelabuhan, masih akan terjadi satu minggu ke depan,” sambungnya.
Dari perkiraann, uaca buruk baru akan berlalu setelah arus mudik yang diprediksi satu pekan sesudahnya.
Kendati demikian, pihaknya terus memantau perkembangan dengan berkoordinasi dengan BMKG sebab, bisa saja perkiraan itu meleset.
“Kami sudah imbau nahkoda kapal agar selalu waspada saat berlayar, demi keselamatan penumpang,” tukasnya.
Berdasar pemantauan, cCuaca buruk di selat Bali biasannya terjadi saat siang atau malam hari, sementara pada pagi hari relatif cerah dan normal. (kto)