Tabanan – Intensitas hujan yang tinggi serta adanya tanah longsor di sejumlah tempat membuat sumber air baku Perumda Tirta Amertha Buana (TAB) Kabupaten Tabanan sejak Senin 17 Oktober hingga kini membuat distribusi air bersih kepada para pelanggan di sejumlah wulayah terganggu.
Kasubag Humas Perumda TAB Tabanan, I Wayan Agus Suanjaya mengemukakan akibat cuaca ekstrem menimbulkan air bah yang menyebabkan intake-intake berpasir dan tersumbat, pompa-pompa air di sejumlah sumber air tidak dapat beroperasi secara maksimal, dan air baku keruh serta berlumpur. “Selain itu, pipa distribusi dan transmisi di sejumlah titik terputus akibat tanah longsor dan jalan ambles,” katanya, Sabtu (22/10/2022)
Disebutkan, kondisi ini pun menyebabkan terjadi gangguan distribusi air di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Tabanan. Terkait gangguan-gangguan yang terjadi, tim teknis Perumda TAB Kabupaten Tabanan telah melakukan pendataan mengenai titik gangguan serta langsung melakukan penanganan meski saat hari libur seperti hari ini. “Petugas di lapangan tetap bekerja melaukuan perbaikan agar distribusi air bisa mengalir lancar,” tambahnya.
Baca juga : Rayakan HUT ke 36, Perumda TAB Tabanan Luncurkan Aplikasi Simpel TAB
Menurut Agus Suanjaya, secara detil, gangguan yang terjadi di antaranya pompa di Intalasi Pengolah Air (IPA) Nyanyi di Kediri off akibat air baku keruh sehingga menyebabkan gangguan di wilayah Pandak Gede, Pandak Bandung, Nyitdah, Beraban, Pejaten, Belalang, Pangkung Tibah, Bengkel, Nyambu, Kaba-kaba, Cepaka, Buwit dan sekitarnya. “Ada sekitar 5.700 pelanggan yang distribusinya airnya terganggu. Kemudian, pompa di IPA Telaga Tunjung, Kecamatan Kerambitan juga off akibat air baku keruh,” katanya
Adapun wilayah terdampak dari IPA Telaga Tunjung yang off di antaranya meliputi Desa Bantas, Mambang, Megati, Serampingan, Selemadeg, dan sekitarnya. Sementara Pompa di MA (Mata Air) Dedari juga tidak dapat beroperasi karena volume air meluap sehingga menyebabkan gangguan di wilayah Desa Banjar Anyar, Kediri, Senapahan, Abiantuwung dan sekitarnya yang meliputi sekitar 7.800 pelanggan. “Distribusi air terpaksa dilakukan bergilir. Pukul 10.00- 20.00 giliran untuk wilayah Jalan Tendean, Jalan Ngurah Rai, Bingin Ambe, Taman sekar dan sekitarnya. Jam 20.00- 10.00 giliran Desa Jadi, Peru Andika Graha, Perumnas BSI, Sanggulan Desa, Jalan By Pas Soekarno dan sekitarnya,” paparnya
Selanjutnya pompa di IPA Antap juga tidak dapat beroperasi karena air baku keruh dan berdampak pada pelanggan di Desa Bajera, Berembeng, Antap dan sekitarnya. Pelanggan di wilayah Desa Bonian, Desa Antap, Desa Lalanglinggah, dan sekitarnya juga terdampak gangguan karena air baku keruh sekitar 2.000 pelanggan. Sumber Beji Mumbul Nyambu juga diterjang banjir terdampak daerah Banjar Dukuh, Nyambu, Kelakahan, Buwit dan sekitarnya sekitar 800 pelanggan. Selain itu pelanggan wilayah Banjar Cau, Desa Tua, dan sekitarnya juga terdampak akibat putusnya pipa distribusi 3 inc di Banjar Cau, Desa Tua, lantaran jalan putus dan longsor. “sekitar 30 sambungan saat ini sudah normal, kemudian pipa transmisi 6 inc di MA Kelepud, Dalang juga terkena longsor sehingga terdampak pada pelanggan di Desa Dalang, Desa Gadungan dan sekitarnya,” jelasnya
Baca juga : Perumda TAB Tabanan Komitmen Perbaiki Gangguan Secepatnya
Disebutkan, ada sekitar 600 pelanggan terdampak dari pipa di Shorcut Meliling juga terputus yang berdampak pada pelanggan di Serampingan, Megati, Bantas, Mambang dan sekitarnya 3.000 pelanggan, dan pipa transmisi 6 inc di Gangsang juga putus sehingga berdampak pada pelanggan di wilayah Banjar Batannyuh, Umadiwang, Umabian, Desa Kukuh, Banjar Pemenang, dan sekitarnya. “Syukur sejak kemarin sudah tertangani,” ujarnya.
Kemudian di jembatan Dadakan, Abiantuwung, pipa 6 inc juga putus, yang berdampak pada Dadakan, Carik Padang, Nyambu, Tohjiwa, Juntal, Gamongan, dan sekitarnya. Namun untuk daerah yang tidak bisa terlayani, maka Perumda Tirta Amertha Buana Tabanan mendistribusikan truk tangki.
Adapun truk tangki yang telah didistribusikan sejak Senin, 17 Oktober 2022, di antaranya di wilayah Ganter, wilayah Perumnas BSI, dan Banjar Panti, Kediri, masing-masing satu truk tangki. Kemudian pada hari Selasa 18 Oktober 2022, truk tangki telah mendistribusikan air ke Jalan Teuku Umar, Kediri, Desa Duwit dan Banjar Pande, Kediri.
Baca juga : Banjir Bandang Tutup Akses Jalan Utama Gilimanuk-Denpasar
Hari Rabu, 19 Oktober 2022, truk tangki mendistribusikan air ke wilayah Bingin Ambe, Taman Sekar, wilayah Bypass Ir. Soekarno, Perum Pondok Asri, Puskopad 3 Sanggulan. Selanjutnya hari Kamis, 20 Oktober 2022 truk tangki kembali mendistribusikan air ke wilayah Bypass Ir Soekarno, Desa Abiantuwung, Desa Buwit, Bharaloka Permai, Kaba-kaba Dangin Uma, BSI, Banjar Anyar, dan Sanggulan Desa.
“Adapun armada yang dikerahkan terdiri dari dua truk tanki dari Perumda Tirta Amertha Buana, ditambah dua armada dari BPBD Tabanan, dan dua armada dari Damkar Tabanan. Dengan kapasitas satu tangki 4.000 hingga 5.000 liter. Dan tambahan dari satu kendaraan dari Kemensos yang khususnya standby di Marga,” paparnya
Rencana hari ini ke wilayah Senapahan, wilayah Jagasatru, Kediri, Banjar Panti, Banjar Puseh, Tohjiwa, Carik Padang, Nyambu. Dan untuk perkembangan sampai Jumat, 21 Oktober 2022 kemarin, perbaikan yang sudah diselesaikan diantaranya di MA Tasakan, Baturiti, yang sudah dalam tahap normalisasi.
Begitu juga perbaikan di Shortcut Meliling sudah dalam tahap normalisasi. Namun pipa 3 inc dan 6 inc di Megati kembali terputus Kamis malam akibat terkena alat berat proyek pemasangan box culvert dengan wilayah terdampak Kerambitan, Megati, dan sekitarnya, serta di Malmundeh sedang dalam pekerjaan.
“Sedangkan di MA Dedari dari tujuh sumber yang ada, baru tiga yang disambung, sedangkan lainnya masih dalam tahap pekerjaan. Mudah-mudahan hari ini distribusi air bisa kembali normal,” katanya berharap
Baca juga : Perumda TAB Tabanan Semester I Realisasikan Target 48 Persen SR
Begitu juga dengan pipa yang terkena longsor di Gadungan yang sedang dalam tahap perbaikan. Dan Beji Mumbul Nyambu juga sudah sedang dalam tahap normalisasi. Atas kondisi ini pelanggan senantiasa diimbau untuk menampung air secukupnya saat air masih mengalir. “Namun tentunya pendistribusian air akan diupayakan segera normal kembali setelah pekerjaan/perbaikan selesai, tegasnya.***