Jakarta – Hampir semua wilayah di Indonesia dilanda cuaca ekstrem mklau hujan petir hingga angin kencang yang diprediksi berlanjut hingga 15 Oktober 2023.
Peringatan telah dikeluarkan BMKG akan adanya potensi cuaca ekstrem sebelumnya untuk periode 02-08 Oktober 2022.
Berdasarkan analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, berdasar analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan terjadinya sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin.
Serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.
“Kemudian aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti MJO (Madden Jullian Oscillation) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial” ungkapnya dikutip dari keterangan tertulisnya Sabtu (8/10/2022).
Ada juga gelombang Kelvin juga secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
BMKG juga memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 9 – 15 Oktober 2022 dapat terjadi di 32 provinsi mulai Aceh hingga Papua.
Untuk periode 3 (tiga) hari kedepan (08 – 10 Oktober 2022), berdasarkan Prakiraan Berbasis Dampak, dengan wilayah berpotensial terdampak hujan lebat dengan kategori siaga terjadi di delapan provinsi diantaranya Aceh Banten hingga Sulawesi Tengah
Peringatan BMKG lainnya potensi terjadi pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) di wilayah udara Indonesia pada tanggan 08-14 Oktober 2022.
Awan Cumulonimbus dengan persentase *cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL / Occasional) selama 7 hari kedepan diprediksi terjadi di: Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Laut Filipina, Samudera Hindia selatan Pulau Jawa hingga barat Pulau Sumatra, Sebagian kecil Pulau Sumatra, Pulau Jawa.
,Kemudian, potensi gelombang tinggi diprediksi terjadi di wilayah perairan Indonesia pada 8 – 14 Oktober 2022
Adapun ketinggian gelombang antara 2.5 – 4.0 m berpotensi terjadi di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh, Perairan barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai, Perairan P. Enggano – Bengkulu, Perairan barat Lampung,
Kemudian, berpotensi terjadi di Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali – Lombok.
Untuk itu, BMKG merekomendasikan pihak-pihak terkait melakukan persiapan antara lain: memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.”**