Denpasar – Tim pengabdian masyarakat Institut Teknologi Kesehatan (ITEKES) Bintang Persada kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat lewat program Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP).
Program yang didanai hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Ditjen Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI ini menghadirkan inovasi unik yakni pembuatan sabun antijamur dari daun kirinyuh.
Tim pengabdian yang digawangi oleh apt. Putu Ayu Ratih Listiani, S.Farm., M.Sc., Ns. I Made Rai Mahardika, S.Kep., M.Kep., dan apt. Putu Ika Indah Indraswari, S.Farm., M.Farm. bersama sejumlah mahasiswa, menggandeng Kelompok Proyek Kewirausahaan SMA Bintang Persada untuk menciptakan “Siam Weed Soap”, sabun padat transparan berbahan dasar daun kirinyuh (Chromolaena odorata).
Tanaman kirinyuh yang selama ini dianggap gulma ternyata menyimpan manfaat besar. Penelitian dosen ITEKES Bintang Persada sebelumnya membuktikan bahwa ekstrak etanol daun kirinyuh memiliki aktivitas antijamur dengan zona hambat 13 mm. Lebih menarik lagi, ketika diformulasikan menjadi sabun, daya hambat meningkat hingga 19 mm.
Inovasi ini tidak hanya memberi solusi kesehatan kulit, khususnya bagi remaja yang rentan masalah jamur, tetapi juga membuka peluang kewirausahaan berbasis potensi lokal.
Melalui kegiatan ini, ITEKES Bintang Persada ingin menanamkan semangat riset aplikatif sekaligus memberdayakan generasi muda untuk lebih kreatif memanfaatkan sumber daya di sekitar mereka.
Kegiatan ini juga untuk mengimplementasikan hasil penelitian tersebut secara nyata kepada masyarakat, khususnya siswa SMA yang tergabung dalam Kelompok Proyek Kewirausahaan SMA Bintang Persada.
“Kami ingin mengenalkan kepada siswa bahwa inovasi tidak harus dimulai dari sesuatu yang mahal atau sulit diakses. Bahkan tanaman yang dianggap gulma pun bisa menjadi produk yang bernilai tinggi jika kita mampu melihat potensinya,” kata Ratih Listiani, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Pemula, belum lama ini.
Pemilihan SMA Bintang Persada karena mengintegrasikan mata pelajaran Proyek Kewirausahaan dalam kurikulumnya, yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa enterpreneurship sejak dini.
Melalui pendampingan intensif dari tim pengabdian masyarakat, para siswa diajak untuk terlibat dalam seluruh proses produksi sabun padat transparan ekstrak daun kirinyuh mulai dari pembuatan ekstrak etanol 96% daun kirinyuh, formulasi sabun padat transparan, pengemasan, hingga strategi pemasaran.
Proyek ini juga menjadi wadah dalam meningkatkan keterampilan wirausaha dan kesadaran lingkungan bagi para pelajar.
Sebagai bentuk dukungan, tim pengabdian kepada masyarakat menyerahkan alat bantu
produksi sabun berupa timbangan digital, kompor listrik, alat-alat gelas serta bahan-bahan pembuatan sabun kepada SMA Bintang Persada.
Hibah alat ini memungkinkan proses produksi dilakukan secara mandiri oleh siswa dalam skala kecil, sekaligus membuka peluang untuk pengembangan unit usaha sekolah berbasis kewirausahaan siswa.
“Kami sangat berterima kasih atas alat yang dihibahkan ini semoga kerja sama ini memberikan pengalaman luar biasa bagi siswa kami. Mereka tidak hanya belajar bisnis, tetapi juga berpikir kritis terhadap isu lingkungan dan kesehatan,” kata Ni Putu Nanik Puspita Sari, Kepala SMA Bintang Persada.
Dia berharap kegiatan ini tidak berhenti hanya pada pelatihan, tapi juga mampu mendorong siswa untuk terus berinovasi dan menciptakan produk yang bernilai jual.***