Dari Kaisar ke Seniman Jalanan: Grand Lisboa Palace Art Gallery Sajikan Warisan Budaya Makau

17 Mei 2025, 13:00 WIB

MakauSJM Resorts, S.A. (SJM) kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya Makau sekaligus memperkaya lanskap kota yang multikultural.

Hal ini diwujudkan melalui pembukaan Grand Lisboa Palace Art Gallery, galeri seni permanen yang terletak di lantai 2 Grand Lisboa Palace Resort Macau.

Grand Lisboa Palace Art Gallery dirancang sebagai ruang kreatif yang mendukung ekosistem budaya lokal, memperkuat identitas multikultural Makau, serta menyuarakan kisah-kisah khas kota ini melalui seni kontemporer.

Peresmian galeri yang berlangsung hari ini dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan pemerintah, pelaku seni dan budaya, mitra bisnis, media, serta jajaran pimpinan SJM dan STDM.

Di antaranya adalah Pansy Ho, Direktur Sociedade de Turismo e Diversões de Macau (STDM), Timothy Fok, Chairman of the Board of Directors SJM, dan Daisy Ho, Managing Director SJM.

Managing Director SJM Daisy Ho menegaskan visi galeri ini sebagai bagian dari misi SJM untuk membentuk pariwisata melalui kegiatan budaya dan mempromosikan budaya lewat pariwisata.

“Melalui pameran perdana bertajuk The Lisboa, Stories of Macau, kami ingin menciptakan platform budaya yang inklusif, memperkuat keterhubungan masyarakat dengan warisan kota, dan membuka ruang kolaborasi bagi talenta kreatif lokal,” tuturnya dikutip dari rilis Sabtu 17 Mei 2025.

Pameran pembuka bertajuk The Lisboa, Stories of Macau mengajak pengunjung menelusuri perjalanan Makau selama lebih dari 500 tahun—mulai dari masa kejayaan perdagangan di era Dinasti Ming dan Qing, masa kolonial Portugis, hingga Makau modern yang kosmopolitan.

Pengalaman dimulai dengan film panorama 180 derajat berdurasi lima menit yang menggambarkan transformasi Makau dari pelabuhan dagang hingga wilayah administratif Tiongkok.

Simbol naga digunakan sebagai metafora semangat “keturunan naga” yang menyala di tengah perubahan zaman. Di ruang utama, perahu naga emas menyambut pengunjung sebagai lambang kemegahan budaya maritim Makau.

Delapan zona tematik di dalam galeri menghidupkan kisah Makau melalui narasi personal, peta digital interaktif, serta instalasi multimedia canggih seperti proyeksi digital dan teknologi pengenalan suara berbasis AI.

Lebih dari 30 landmark dan 50 kisah tersembunyi ditampilkan, dari kuil kuno dan hotel bersejarah hingga kehidupan sehari-hari pelajar, seniman, pengusaha, dan pengemudi becak.

Pameran ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang imersif dan menggugah empati—membawa pengunjung merasakan Makau dari perspektif manusiawi dan hangat.

Salah satu sorotan utama adalah ruang pamer eksklusif The Lisboa Collection yang menampilkan koleksi seni istimewa dari Dinasti Qing.

Pameran bertajuk Chinese Treasure: Qing Dynasty Court Art menampilkan artefak langka milik SJM dan STDM seperti singgasana Kaisar Kangxi, mangkuk porselen halus, serta wadah dupa giok yang diukir dengan detail tinggi—menyiratkan keanggunan dan keagungan budaya Tiongkok klasik.

Di luar ruang pamer, galeri yang diremikan 8 Mei 2025 lalu itu juga menghadirkan toko suvenir yang menjual produk tematik Makau hasil kolaborasi dengan seniman lokal dan brand kreatif independen.

Koleksi buku seni kontemporer dari penerbit global TASCHEN juga tersedia, mencakup topik seni rupa, desain, arsitektur, mode, dan budaya pop.

Tak hanya itu, tersedia pula ruang kreatif khusus bagi seniman lokal maupun organisasi internasional untuk menggelar pameran, workshop, atau program seni lainnya. Ruang ini menjadi jembatan penting bagi pertumbuhan seni lokal dan pertukaran budaya lintas negara.***

Dengan pendekatan kuratorial yang imersif dan narasi yang kuat, The Lisboa, Stories of Macau tidak hanya menampilkan sejarah Makau, tetapi juga memperkuat keterhubungan masyarakat terhadap identitas budayanya. Pameran ini menginspirasi generasi muda untuk melestarikan warisan leluhur dan memperluas pengaruh budaya Makau di panggung dunia.***

Berita Lainnya

Terkini