Dari Kompos Organik Hingga Batik Lukis: Kisah Pemberdayaan yang Membawa Aljazair ke Desa Energi Bali

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi, menegaskan peran Pertamina sebagai agen perubahan dalam mengembangkan Desa Keliki menuju kemandirian berkelanjutan, selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

4 Mei 2025, 09:46 WIB

Gianyar Desa Energi Berdikari (DEB) Keliki binaan Integrated Terminal (IT) Manggis PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus kembali membuktikan pesonanya sebagai magnet pariwisata, terutama bagi wisatawan mancanegara.

Pada Rabu, 30 April 2025, DEB Keliki, bersama dua UMKM mitranya, terpilih menjadi destinasi inspiratif dalam program pemberdayaan masyarakat yang dikunjungi oleh perwakilan KBRI dan jurnalis dari Aljazair, Afrika Utara, dalam sebuah Familiarisation Trip yang bertujuan mengenalkan potensi Indonesia.

Kunjungan ini diinisiasi oleh Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), yang memiliki jejak operasional di Aljazair. Langkah ini strategis untuk mempromosikan keberhasilan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Group kepada khalayak di Aljazair dan kawasan Afrika Utara, membuka peluang kolaborasi dan pertukaran di sektor pariwisata berkelanjutan.

Rombongan disambut dengan hangat melalui tarian pendet yang memukau, sebuah representasi otentik kekayaan budaya Bali. Pengalaman dilanjutkan dengan menyusuri keindahan lanskap sawah Subak Lauh Batu, di mana para tamu diajak berinteraksi langsung dengan praktik pertanian berkelanjutan melalui kegiatan menabur kompos organik, hasil inovasi dari Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) DEB Keliki.

Kelezatan kuliner lokal juga diperkenalkan melalui sajian jaje bali dan kesegaran kelapa muda, menciptakan pengalaman wisata yang mendalam.

Lebih jauh, para tamu mendapatkan wawasan mendalam mengenai pengelolaan sampah yang efektif dan pemanfaatan energi terbarukan. Manager dan tim TPS3R dengan antusias menjelaskan proses pengolahan sampah menjadi kompos, didukung oleh operasional mesin pencacah bertenaga surya dari instalasi di Subak Lauh Batu. Sinergi antara pelestarian lingkungan dan kemandirian energi menjadi daya tarik tersendiri.

Tidak hanya itu, potensi ekonomi kreatif Desa Keliki juga ditampilkan melalui produk UMKM binaan BUMDes, seperti kerajinan album foto dan batik lukis yang menawan. Kehadiran perwakilan dari berbagai unit Pertamina Group, termasuk PT Pertamina (Persero) dan PT Patra Jasa Bali, menunjukkan komitmen untuk membangun ekosistem pariwisata yang terintegrasi dan memberdayakan mitra binaan secara holistik.

Kepala Desa Keliki, I Ketut Wita, mengungkapkan transformasinya, “Sejak kehadiran Pertamina, Desa Keliki mengalami perubahan signifikan. Area TPS3R dan Subak Lauh Batu kini menjadi pusat aktivitas yang dinamis, menarik investasi vila dan membuka peluang usaha bagi pemuda melalui warung makan. Yang paling membanggakan adalah perubahan positif dalam kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah.”

Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Algeria, Ika Annisaa Farista, terkesan dengan dampak positif Pertamina,

“Desa Keliki sangat menarik karena kami menyaksikan langsung bagaimana Pertamina hadir membangun perekonomian masyarakat desa,” kata Ika Annisa Farista.

Bahkan, mereka berhasil meningkatkan produksi dan kualitas padi organik, dari 5 ton menjadi 7 hingga 8 ton per panen, menurut penjelasan kepala desa.”

Nurul Intan Permanasari dari PIEP menekankan tujuan kunjungan ini sebagai upaya mengkurasi perspektif media Aljazair terhadap keunikan budaya Indonesia dan menyebarluaskan inisiatif CSR berkelanjutan Pertamina di kancah global.

Ia juga menyinggung program Asimilasi Budaya bagi Anak-Anak Aljazair yang diimplementasikan PIEP pada tahun 2025, menunjukkan komitmen Pertamina melampaui batas negara.

Ketua BUMDes Desa Keliki, I Wayan Sumada, menyadari kontribusi Pertamina sangat luas. Mereka tidak hanya berfokus pada energi, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat, pertanian organik, kebersihan lingkungan, dan pendidikan anak-anak.

Melalui program Keliki Hijau, Keliki Learning Center, Keliki Sehat, dan Keliki Berdikari, kami merasakan manfaat nyata dalam berbagai aspek kehidupan desa.”

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini dan menekankan potensi pariwisata Indonesia yang luar biasa.

Ahad Rahedi, menegaskan peran Pertamina sebagai agen perubahan dalam mengembangkan Desa Keliki menuju kemandirian berkelanjutan, selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Sebagai penutup, rombongan juga mengunjungi UMKM unggulan di Gianyar dan Ubud, seperti Bali Ayu dan Made Tea, yang telah menembus pasar ekspor dengan produk aromaterapi, kosmetik, dan teh inovatif berbasis rempah lokal Bali.

Kunjungan ini menjadi wujud nyata promosi UMKM Indonesia, khususnya mitra binaan Pertamina, dalam upaya menembus pasar global. Kisah sukses DEB Keliki dan UMKM mitra Pertamina ini menjadi inspirasi bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan. ***

Berita Lainnya

Terkini