Datangi Anak Korban Penggusuran Kampung Bugis, De Gajah Berlinang Air Mata

8 Januari 2017, 12:01 WIB

DENPASAR – Ketua Harian Pemuda Bali Bersatu (PBB) Made Muliawan Arya tak mampu membendung air mata saat melihat derita bocah-bocah korban sengketa tanah di Kampung Bugis Denpasar yang rumah-rumah mereka dibuldozer petugas dalam eksekusi belum lama ini.

Made Muliawan yang akrab disapa De Gajah bersama Ketua Umum PBB Komang Gede Juliantara didampingi Sekretaris PBB Putu Bent Mahardika (Tu Bent), dan Bendahara Umum PBB Wayan Eka Yasa serta ratusan pengurus pusat dan daerah serta anggota PBB ini mengunjungi langsung warga dan anak-anak korban penggusuran di Kampung Bugis, Serangan, Denpasar disebuah tenda pengungsian.

Bakti sosial di Kampung Bugis Serangan ini sekaligus memberikan sumbangan seragam sekolah, alat-alat tulis dan sepatu kepada anak-anak yang terkena dampak penggusuran yang diserahkan langsung De Gajah bersama pengurus PBB lainnya.

Bantuan diterima Lurah Serangan, Wayan Karma dan Kepala Lingkungan, Muadi dan pihak PMI di tenda pengungsian di Lapangan Made Bulit, Serangan, Denpasar MInggu (8/1/2017).

Saat melihat langsung kondisi anak-anak korban penggusuran Kampung Bugis Serangan di sebuah tenda pengungsian, tampak kedua belah kelopak mata De Gajah yang dikenal dermawan dan ringan tangan itu mulai berkaca-kaca.

Demikian terharunya, ketika melihat anak-anak belajar dan bermain di dalam tenda, diapun tak kuasa membendung rasa harunya dengan meneteskan air mata. Pria bertubuh kekar itu, berusaha menyeka air matanya ketika melihat anak-anak yang tidak tahu permasalahan turut korban penggusuran.

“Gimana tidak terharu, saya juga punya anak kecil dan melihat mereka (anak-anak) yang trauma bermain dan belajar didalam tenda membuat saya sedih,” ucap politikus muda Partai Gerindra itu. Dia mengaku terharu membayangkan bagaimana kalau itu terjadi pada diri atau keluarganya tegntu membawa kesedihan.

“Hal inilah semakin memacu kita semua di PBB agar lebih berbuat nyata untuk misi kemanusiaan,” ucap De Gajah kembali berkaca-kaca. Tak hanya memberikan sumbangan seragam sekolah, alat-alat tulis dan sepatu kepada anak-anak yang terkena dampak penggusuran, De Gajah bersama pengurus dan anggota PBB juga memberikan motivasi dan semangat anak-anak.

Dia berpesan, agar anak-anak tetap semangat belajar sebagai generasi penerus bangsa. Kepada mereka, dia berharap, agar tidak trauma dengan aksi penggusuran tempat tinggal dan berharap bisa segera pulih kembali normal belajar ke sekolah masing-masing.

Dalam pandangannya, yang paling urgent atau mendesak yang dibutuhkan anak-anak korban penggusuran adalah seragam sekolah baik berupa pakaian, sepatu, dan alat tulis lainnya.

Karenanya, PBB memilih menyumbangkan seragam, sepatu, dan alat tulis kepada seluruh anak-anak sekolah korban penggusuran yang jumlahnya mencapai 44 anak yang terdiri dari anak TK 7 orang, murid SD 23 orang, 7 orang siswa SMP dan SMK sebanyak 7 orang. Pasca diberi bantuan, puluhan anak-anak korban penggusuran di Kampung Bugis, Serangan, Denpasar Selatan yang sejak beberapa hari terakhir tidak bisa sekolah.

Kini, mereka yang kehilangan seragam dan alat tulis, bisa tersenyum dan bernafas lega setelah salah satu ormas besar di Bali itu, bersimpati dengan derita mereka. Sebelumnya anak-anak korban penggusuran di Kampung Bugis, sangat takut jika melihat orang bergerombol.

Setelah pihaknya koordinasi dengan psikiater dari RS Wangaya dan RS Sanglah untuk bisa memberikan pendampingan kepada anak-anak korban penggusuran ini agar bisa menghilangkan trauma anak-anak pasca penggusuran pasca aksi bentrok warga dengan polisi itu.

“Mudah-mudahan anak-anakitu segera bisa sekolah dan segera punya tempat tinggal yang layak,” tandas De Gajah. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini