Datangi Kampus Biru, Bupati Eka Wiryastuti Bicara Investasi Hati

13 September 2017, 09:00 WIB

YOGYAKARTA – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti akan berbicara di kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tentang investasi hati yakni seputar kebijakan dan kepemimpinannya yang memihak kepada rakyat.

Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gajah Mada (UGM) akan terus mendorong hadirnya wacana dan diskusi yang mengangkat potensi daerah. Salah satu yang dijalankan adalah menghadirkan sosok atau tokoh dari daerah yang bisa menginspirasi.

Sebagai sosok perempuan di Bali layak mendapatkan sorotan bersama dengan beragam kebijakan yang telah dijalankan selama memimpin sebuah kabupaten di Bali. Akhir tahun lalu, Bupati Eka meluncurkan buku biografi berjudul Investasi Hati.

Buku tidak hanya berisi perjalanan hidup seorang Eka Wiryastuti semata, namun pandangan, gagasan, serta program-program kerakyatan selama mimpin daerahnya.

Ketua Panitia Diskusi Buku Investasi Hati Goes to Campus Puthut Indroyono dari Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada menyatakan, saat ini banyak perempuan di daerah yang punya prestasi.

“Selama ini tidak banyak dibicarakan, apa best practice dari daerah. Lewat diskusi inilah kita ingin ada wacana dari daerah. Praktek pelayanan publik apa saja di Tabanan cukup menarik jadi kajian bersama, termasuk kritik atas kebijakan pemerintahan di Tabanan dari kacamata akademisi, peneliti dan aktivis,” kata Puthut Indroyono.

Melalui diskusi dengan menghadirkan pakar ekonomi, dosen, peneliti dan pengamatan aktivis LSM, buku Investasi Hati diharapkan bisa menjadi pemantik wacana dan rujukan bagi daerah lain.

Sejumlah pembicara dijadwalkan menjadi narasumber di kampus biru, sebutan UGM, yakni Dr. Arie Sujito, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM), Dr. Enny Sri Hartati (Direktur INDEF), Drs. Dumairy, Pustek UGM) dengan pemrasaran, Wasingatu Zakiyah, A. (LSM IDEA), Ir. Cungki Kusdarjito, Ph.D. (Rektor Universitas Janabadra), Sunaji Zamroni, M.Si. (Direktur IRE DIY).

Mengiringi acara akan dimeriahkan dengan Tari “Sekar Pudyastuti” dari Yogyakarta dan Tari “Bungan Sandat Serasi” yang dibawakan seniman Bali.

Sesuai agenda, Rektor UGM, Panut Mulyono akan membuka acara diskusi yang diselenggarakan di University Centre, Universitas Gadjah Mada, Kamis (14/9/2017).mendatang.

Puthut menjelaskan, wacana dan diskusi dari daerah penting agar praktek kepemimpinan seperti yang dijalankan Bupati Tabanan Bali dalam keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan bisa menginspirasi semua pihak.

Kata dia, ada sejumlah kebijakan seperti upaya menahan laju alih fungsi lahan berhadapan dengan modal investasi besar.

“Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti tidak ikut arus. Fokus pengembangan kepariwisataan berbasis nilai lokal juga dijalankan, termasuk menjadim produk lokal bisa dipasarkan keluar itu beberapa kebijakan yang pro rakyat yang bisa dicatat,” kata Puthut.

Penulis buku “Investasi Hati” Ni Putu Eka Wiryastuti, Aprilia Hariani menjelaskan sosok bupati perempuan pertama di Bali ini cukup fenomenal. Buku ditulis mencatat sejumlah prestasi, capaian bagaimana kabupaten Tabanan memiliki pemimpin yang punya laku batin dan spiritual.

Menurutnya, itulah yang menggerakan hatinya menjadi pemimpin yang tulus melayani rakyat. Karakter ibu Eka sosok yang tegas, teguh, tulus, ikhlas dan partisipatif. Saat memimpin Tabanan, beliau ingin menabung karma sebanyak-banyaknya.

“Inilah investasi hati yang membuat rakyat memilihnya jadi pemimpin,” kata Aprilia menegaskan. Selain sebagai pemimpin formal, Bupati Eka juga tak segan untuk turun ke desa, memberikan pencerahan dari hati ke hati.

Keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan ditunjukan lewat dorongan pada BUMDes, anggaran untuk modal pelatihan usaha kecil dan menengah untuk menjamin barang dan produk rakyat bisa laku di pasar.

“Contohnya usaha kopi, petani mendapatkan modal bibit, pupuk hingga pengolahan dan pengemasan produk agar bisa masuk dan dikenal pasar,” imbuhnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini