![]() |
Yudiastari, saat melakukan pendampingan pada Kelompok Wanita Tani Kusuma Dewi, Sabtu (15/5/2021)/Dok. Unwar. |
Jembrana – Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Fakultas Pertanian,
Universitas Warmadewa Ir. Ni Made Yudiastari, menyatakan, olahan yang berasal
dari ayam seperti bakso, abon, keripik ceker atau kaki ayam dan keripik usus
ayam memang menjadi pilihan bagi kebanyakan orang untuk itu tantangannya
bagaimana menjaga daya simpan dan kualitasnya.
Pada era milenial ini penyediaan panganan cepat saji dan bernutrisi menjadi
tantangan sebagian besar ibu rumah tangga.
Hal itu dirasakna anggota Kelompok Wanita Tani Kusuma Dewi, Dusun Segah, Desa
Asah Duren, Pekutatan, Jembrana. Padahal makanan cepat saji bernutrisi salah
satunya dapat dibuat dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar rumah,
seperti daging ayam.
“Tantanganya adalah mampu mempertahankan daya simpan, meningkatkan kualitas,
cita rasa, dengan tetap mempertahankan nilai gizi dan nutrisi,” kata
Yudiastari, saat melakukan pendampingan pada Kelompok Wanita Tani Kusuma Dewi,
Sabtu (15/5/2021).
Didampingi anggota tim Ir. Luh Suariani, M.Si dan Ir. Ni Made Darmadi, M.Si,
menegaskan tantangan lain penyediaan panganan cepat saji dan bernutrisi di
anggota kelompok tani yaitu rendahnya pengetahuan pengolahan yang baik dan
benar.
Pendampingan secara kontinyu dan berlanjut diperlukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani yang sebagian besar bekerja
sebagai ibu rumah tangga.
Menurutnya, pengembangan panganan cepat saji dan bernutrisi tujuannya bukan
hanya untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga, tetapi dapat dijadikan usaha
sampingan.
Seiring berkembangnya zaman, manusia dituntut untuk menjadi lebih praktis dan
lebih efisien dalam menjalankan kehidupannya. Salah satu akibatnya adalah
terjadinya perubahan pola konsumsi pangan.
Perubahan gaya konsumsi menjadikan makanan siap masak (ready to cook) dan siap
makan (ready to eat) menjadi alternatif pilihan masyarakat.
Konsumsi produk fast food adalah produk olahan daging, termasuk daging ayam
mulai menjadi kebiasaan di masyarakat karena jenis makanan tersebut mudah
diperoleh dan dapat disajikan dengan cepat. (rhm)