Denpasar – Pasangan Calon Bupati Tabanan dan Wakil Bupati Tabanan Nomor
urut satu I Komang Gede Sanjaya dan I Made Edi Wirawan bila terpilih menjadi
Bupati dan Wakil Bupati Tabanan pada Pilkada 9 Desember mendatang akan bekerja
menjalankan program pembangunan berdasarkan aturan dan regulasi yang ada.
Tidak lagi akan, akan dan akan karena sudah melakukannya. Hal itu diungkapkan
oleh Calon Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menanggapai pernyataan dari
calon Bupati Tabanan Anak Agung Ngurah Panji Astika nomor urut dua saat
melakukan Debat Terbuka Pasangan Calon di Studio TVRI Bali di Denpasar, Minggu
(22/11/2020) malam.
Menjawab pertanyaan panelis di sesi pertama terkait dampak ekonomi dari adanya
Pandemi Covid-19, Calon Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya juga menegaskan
bila dirinya yang duduk di pemerintahan selaku Wakil Bupati Tabanan telah
melakukan berbagai langkah dan pembenahan.
Diantaranya dengan membeli hasil pertanian yang harganya terpuruk serta
membagikan bibit pertanian untuk ketahanan pangan.
Demikian juga dengan pertanyaan panelis tentang pelayanan publik yang prima di
Kabupaten Tabanan yang ditanggapi Calon BUpati Komang Gede Sanjaya bahwa di
Kabupaten Tabanan tahun lalu mendapat penghargaan dari Ombudsman terkait
pelayanan publik.
Meski demikian Pemkab Tabanan tidak berpuas diri dan terus meningkatkan
kinerja dalam pelayanan publik.
“Dalam pelayanan publik Tabanan sudah membuat Mall Pelayanan Publik dengan
program Tantri yakni Tabanan Tertib Ijin dan OSS, Online single submision yang
membantu pengurusan ijin UMKM dalam lima menit,” katanya.
Hal itu ditanggapai oleh Panji Astika yang mengaku tidak kaget dengan
penghargaan dari Ombudsman serta banyaknya penghargaan yang diterima Tabanan
karena antara penghargaan dan kenyataan kadang tidak relevsn.
Supanji mengaku memiliki pandangan lain, ke depan Tabanan harus menerapkan
e-goverment, e-budgeting yang sudah diterapkan pemerintahan modern yang
menunjukkan transparansi pelayanan publik.
Menanggapai tanggapan tersebut Cabup Komang Sanjaya menyatakan mengelola
pemerintahan tidak seperti mengelola swalayan atau super market yang ada ide
dan gagasan tapi tidak berdasarkan Regulasi.
“Kami menilai dan melakukan sesuatu bukan berdasarkan katanya dan katanya.
Tapi yang kami lakukan dalam pelayanan publik berdasarkan indikator-indikator
dan regulasi atau aturan. Tidak bertindak sendiri-sendiri tapi berdasarkan
aturan yang ada,” tandasnya.
Dalam acara debat paslon tersebut, Cabup Sanjaya tampak tenang dan lebih
menguasai materi.
Dalam Debat Segmen ke empat misalnya saat Ngurah Panji menanyakan apa yang
dilakukan Pemerintah Tabanan terkait adanya info 49.000 warga Tabanan yang
palayanan Jaminan Kesehatannya terputus.
Atas pertanyaan tersebut Sanjaya menjawab bila dirinya telah melakukan
klarifikasi dengan dinas sosial yang menanganinya bahwa angkanya tidak sampai
49.000 tapi 25.000 orang.
Terputusnya jaminan kesehtan tersebut karena adanya kesalahan data yang
terinput seperti salah KTP dan sebagianya. “Pemkab Tabanan sudah melakukan
kordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani hal tersebut.
Diharapkan tahun 2021 sudah bisa diselesaikan,” katanya. Bila di awal debat
masing-masing paslon mengemukakan visi, misi dan programnya.
Dalam pernyataan penutup, Cabup Sanjaya menegaskan bahwa pasangan Jaya-Wira
tidak hanya menawarkan program kerja berupa janji-janji, tapi bukti yang sudah
diaplikasikan.
Juga ditegaskan bahwa program pembangunan yang diusung adalah pembangunan
terintegrasi dangan program pembangunan provinsi Bali dan nasional.
“Program pembangunan yang kami usung adalah pembangunan terintegrasi dan siap
meneruskan dan menuntaskan pembangunan yang sudah dilakukan Pemkab Tabanan
saat ini. Di antaranya menuntaskan perbaikan infrastruktur jalan rusak yang
kurang sekitar 16 persen saja,” tegasnya.
Debat Paslon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan yang disiarkan secara langsung di
TVRI Bali ini, juga bisa diikuti melalui live streaming melalui media sosial
Youtube.
Terpantau banyak warga Tabanan yang mengikuti debat yang dilangsungkan pukul
19.00-21.00 Wita. Warga mengikuti dan menyimak debat di TVRI maupun di laptop
melalui live streaming Youtube.
“Setelah mengikuti debat, saya lebih yakin dan mantap untuk memilih paslon
Jaya-Wira, nomor urut satu,” ujar Nyoman Astrawan, warga Banjar Jadi Anyar,
Desa Banjar Anyar yang menonton Debat Paslon dengan teman-temannya secara live
streaming di Youtube. (gus)