Demi Negeri, Warga Jakarta Diminta Relakan Jokowi

2 Januari 2014, 08:02 WIB
Joko Widodo dalam sebuah acara di Denpasar (Kabarnusa)

Kabarnusa.com, Jakarta – Demi kepentingan bangsa dan negara maka warga DKI Jakarta diminta merelakan Gubernur Joko Widodo jika nantinya mantan Wali Kota Solo itu maju dalam Pemilihan Presiden 2014.

Menurut pengamat politik Universitas Indonesia Samsul Santoso, desakan dan aspirasi banyak elemen masyarakat yang menginginkan JOkowi maju sebagai capres sulit untuk dibendung.

Lewat gaya blusukan itu, kata dia mampu membangun komunikasi langsung dengan masyarakat DKI dalam mencari solusi bersama. Hal itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan sangat tepat sasaran.

“Mana ada tipe pemimpin seperti ini di republik kita? Blusukan Jokowi dan gaya ceplas-ceplos Ahok sangat dibutuhkan untuk mengurai keruwetan Jakarta yang selama ini terkesan dibiarkan,” tukas Santosa kepada wartawan di Jakarta Rabu, 1 Desember 2013

Tak heran, jika belakangan banyak suara yang mengusung Jokowi untuk menjadi calon presiden di tahun politik 2014.

“Tahun ini di mana tahun politik mencari sosok pemimpin baru, seperti halnya Solo, masyarakat DKI harus bersiap-siap kehilangan Jokowi jika memang Jokowi positif diusung PDIP jadi Capres,” katanya mengingatkan.

Diakuinya, sejak memimpin DKI Jakarta Gubernur Joko Widodo mampu memberi warna wajah Ibu Kota Negara itu dengan gaya blusukan yang tidak dimiliki pemimpin pemerintahan atau tokoh nasional lainnya.

Bahkan, sepanjang kurun waktu 2013, di masa kepemimpinan Jokowi memandu Jakarta, lewat beberapa program mulai menunjukan hasilnya.

“Kita lihat angka kriminalitas memang masih ada, juga banjir juga terjadi. Tetapi harus jujur diakui setajun Jokowi-Ahok memimpin DKI menjadi duet maut yang mampu menghadirkan penampakan lain bagi perubahan Jakarta” ujar pengamat politik Universitas Indonesia Samsul Santoso, di Jakarta Rabu 1 Desember 2014.

Duet Jokowi-Ahok telah banyak melakukan perbaikan nyata untuk Jakarta seperti memperbaiki Pasar Abang yang dikenal memiliki tingkat kemacetan yang sangat parah dan praktek premanisme.

Hanya dalam waktu kurang dari satu tahun, pasar yang selama ini dikenal dengan kerawanan kamtibmas tinggi itu perlahan bisa berubah.

COntoh lainnya, saat merevitalisasi waduk dan memberesi kampung kumuh serta program kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP)

“Sesuatu yang paling mengesankan dari gaya kepemimpinannya adalah konsep ‘blusukan’nya Jokowi,” terang dia.

Bahkan, menurutnya, demi kepentingan nasional yang lebih besar, mestinya bangsa ini merelakan  Jokowi bekerja untuk Indonesia.

“Ya, tidak saja untuk Jakarta. Warga DKI siap-siap saja mewakafkan Jokowi untuk seluruh negeri,” tutupnya. (pur)

Berita Lainnya

Terkini