Kabarnusa.com –
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti meresmikan Desa Wisata Ekologis
Nyambu yang berlokasi di Desa Nyambu, Tabanan, dengan nama program
Langgeng EcoTourism, Jumat 29 April 2016.
Menggandeng mitra lokal
Yayasan Wisnu, PT.LKJ dan British Council, Pemkab Tabanan berupaya
meningkatkan kapasitas masyarakat untuk dapat mengelola usaha
pariwisata.
Dan meningkatkan pendapatan mereka melalui
pengenalan potensi Desa, kekayaan alam, potensi Budaya dan seni yang
bisa dikelola oleh masyarakat setempat dan memberi manfaat secara
ekonomi serta mendukung pertumbuhan sektor pariwisata.
Saat
meresmikan program itu Bupati Eka sedikit bercerita, dulu katanya dia
ingat sekitar 2 Tahun yang lalu British Council datang ke sini, dan
menanyakan Desa mana yang bisa dikembangkan untuk Desa wisata dan
masyarakatnya bisa dibina.
“Dan pada waktu itu yang ada dalam pikiran saya adalah Desa Nyambu, jelas Bupati Eka.
Kata Eka, jika Desa Wisata ini, bisa berkembang di 133 Desa di Kabupaten Tabanan maka perekonomian Tabanan pun akan meningkat.
Karena Desa Wisata ini lebih mengedepangkan masyarakatnya dan memanfaatkan potensi yang ada di Desa.
Karena
masyarakat sendiri yang menjadi pelaku dan penikmatnya langsung, maka
dengan adanya Desa Wisata ini masyarakat akan sangat diuntungkan,
disamping bisa menjual keindahan alam kita juga bisa menjual kuliner
unggulan di Desa.
Ini sudah terbukti di Desa Pinge, Desa
Blimbing, yang sekarang ini sudah ada 18 Desa yang dikembangkan. Target
kedepan akan diperbanyak lagi menjadi 22 Desa dan seterusnya.
“Dengan adanya Program Desa Wisata ini, fungsi alih lahan bisa kita minimize”, tutup Bupati Eka.
Sebelumya,
Chief representative Diageo Adam Djokovic mengatakan, kami sangat
senang bisa hadir disini untuk peluncuran Desa Wisata Ekologis Nyambu.
Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat positif dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat.
Melalui kegiatan ini masyarakat bukan hanya terlibat dalam pemetaan dan pengelolaan Wisata Desa,
tapi melainkan masyarakat kembali mendalami sejarah mereka yang panjang karena Desa ini memiliki nilai yang sangat historis.
“Kegiatan ini juga memperkuat identitas budaya dan historis masyarakat Nyambu,” kata Djokovic. (gus)