Deteksi Dini Tanpa Lelah: Jurus Jitu Kalapas Jember Redam Gangguan

Kepala Lapas (Kalapas) Jember RM. Kristyo Nugroho rutin Kontrol Keliling (Trolling) bukan sekadar formalitas melainkan deteksi dini meredam segala bentuk gangguan keamanan.

21 April 2025, 07:34 WIB

Jember – Tengah malam menyelimuti Lapas Kelas IIA Jember, namun kesiagaan tak pernah surut. Langkah kaki Kepala Lapas (Kalapas) RM. Kristyo Nugroho memecah sunyi, memulai Kontrol Keliling (Trolling) yang rutin dilakukannya. Bukan sekadar formalitas, kegiatan ini adalah denyut nadi pengamanan, memastikan setiap sudut lapas steril dari potensi gangguan.

Didampingi Plh. Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) dan jajaran struktural, Kalapas menyisir area-area krusial. Sorot matanya tajam, mengawasi setiap detail, dari kokohnya teralis besi hingga tembok kamar yang mungkin menyimpan celah.

Ini bukan hanya inspeksi fisik, melainkan implementasi tegas perintah Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam memberantas “ZERO HALINAR” – Handphone, Pungli, dan Narkoba – yang menjadi musuh utama di balik tembok penjara.

“Jangan pernah lengah!” seru Kalapas kepada jajaran pengamanan yang mendampinginya.

“Kepekaan kalian adalah benteng pertama. Deteksi dini adalah kunci untuk menjaga lapas ini tetap aman dan kondusif.” Nada suaranya penuh penekanan, menyiratkan komitmen yang tak tergoyahkan.

Kontrol keliling bukan sekadar patroli tanpa makna. Lebih dari itu, ini adalah jembatan komunikasi antara petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Dalam setiap sapa, dalam setiap interaksi, terjalin pemahaman dan kepercayaan. Pendekatan humanis menjadi landasan, bukan sekadar aturan, menumbuhkan kepatuhan yang lahir dari respek, bukan paksaan.

Langkah Kalapas kemudian membawanya ke jantung dapur lapas. Di sana, aroma masakan bercampur dengan uap panas. Baginya, dapur bukan sekadar tempat mengolah makanan, melainkan garda depan kesehatan dan stabilitas. Kebersihan setiap sudut, kualitas bahan makanan, hingga proses pengolahan menjadi fokus perhatiannya.

“Makanan adalah hak dasar mereka. Jika standar kebersihan dan kualitas diabaikan, dampaknya bisa meluas, bukan hanya pada kesehatan WBP, tapi juga pada keamanan lapas,” tegasnya, mengingatkan betapa vitalnya peran petugas dapur.

Di tengah dinamika kehidupan di balik jeruji besi yang terus bergerak, Kalapas Kristyo Nugroho menunjukkan bahwa keamanan bukanlah status quo, melainkan hasil dari tindakan proaktif dan kewaspadaan yang tak pernah padam.

Kontrol keliling bukan sekadar rutinitas, melainkan perwujudan efek tangkal (deterrent factor), mengirimkan pesan jelas bahwa setiap potensi pelanggaran akan terdeteksi dan ditindak tegas. Dalam setiap langkahnya, Kalapas tak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membangun fondasi kepercayaan dan ketertiban di Lapas Kelas IIA Jember. ***

Berita Lainnya

Terkini