Dewata Rockers dan XODA Berbagi Tips Touring Aman Saat Pendemi COVID-19

29 Juni 2020, 20:09 WIB

Agar
perjalanan tetap aman para pemotor harus saling mengingatkan dan
mengambil waktu istirahat yang cukup. Karena setelah sekian lama tidak
melakukan touring, kondisi tubuh akan berbeda/ist. 

Denpasar– 
Para penggemar touring  yang telah lama absen sebagai dampak pandemi
COVID-19 kini perlu mempersiapkan diri untuk kembali “mengukur jalanan”
agar saat mengaspal bisa tetap aman dan nyaman.

Kini,
komunitas motor di berbagai kota mulai bersiap menjalankan aktivitas
lagi; touring. Ini dilakukan para penggemar kegiatan “mengukur jalanan”
itu sejalan dengan terus membaiknya situasi yang ditimbulkan akibat
pandemi COVID-19.

Bagi para anggota komunitas motor yang sudah gatal ingin mengaspal kembali, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.

Penyegaran
perlu dilakukan setelah sekian lama vakum dan lebih banyak tinggal di
rumah. Tentunya, kondisi fisik motor dan pemiliknya tidak seprima
sebelum adanya lock down selama hampir 4 bulan ini.

Nah,
dalam kerangka itulah, Ketua Umum Dewata Rockers Bali Dwi Bagus
Herlambang atau yang biasa disapa bengbeng berbagi tips jika ingin
touring, apalagi jarak jauh.

Sebelum
berkendara jarak jauh, pemotor harus menyiapkan fisik dalam kondisi
prima agar tubuh tetap kuat duduk di atas motor untuk waktu lama.
Olahraga kecil, seperti jogging dan bersepeda diperlukan setiap harinya
sebelum touring dilakukan.

“Istirahat dan makan
yang cukup serta tambahkan vitamin sebelum berangkat. Sebaiknya cek
kesehatan juga untuk memastikan bahwa kondisi fisik prima,” kata
Bengbeng di Bali, Minggu (28/6/2020).

Bagus,
yang anggota Bold Riders Bali dan sudah berpengalaman touring hingga ke
Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat. Pengalaman touringnya juga sudah
ratusan kilometer dengan berbagai medan yang menantang.

Agar
perjalanan tetap aman para pemotor harus saling mengingatkan dan
mengambil waktu istirahat yang cukup. Karena setelah sekian lama tidak
melakukan touring, kondisi tubuh akan berbeda. 

Dikatakan,
jika sebelumnya setiap Minggu touring, dan ini sudah 4 bulan tidak
menginjak aspal jarak jauh. Karena itu jika mau touring fisik kata dia
mesti jadi perhatian utama.

Tak kalah pentingnya, kata Bagus, jangan memforsir fisik jika sudah berkendara.

“Idealnya
tiap perjalanan sudah lalui jarak sekitar 100 sampai 120 kilometer
(KM), maka harus berhenti istirahat. Jika diukur dengan jarak rata-rata
2,5 sampai 3 jam sekali harus berhenti,” imbuhnya. 

Meski
begitu, acuan tersebut tidaklah kaku, tergantung cuaca juga. Jika cuaca
ekstrem, seperti hujan deras atau panas sangat terik, maka bisa
istirahat lebih cepat. 

Jika berkendara pada malam hari, Bengbeng mengingatkan pemotor, untuk bisa mengontrol rasa
kantuk. Karena akan sangat bahaya jika dipaksa. 

Hal
utama lain wajib disiapkan adalah kondisi fisik motor.

“Kelistrikan yang utama, karena saat pandemi ini segala aktivitas pasti
berkurang, termasuk riding, jadi motor jarang dipakai. Aki dan kiprok
bisa drop,” kata Bagus mengingatkan. 

Xabre Of Dewata
(XODA) juga punya tips yang sama bagi para penggemar touring yang lama
lock down. “Selain harus cek kendaraan, tes kesehatan seperti rapid
test, maupun swab sangat diperlukan,” urai Rofiq Fauzi Tz selaku Ketua
Umum XODA.

Ketaatan pada protokol kesehatan
COVID-19 sangat penting untuk mengantisipasi jika di perjalanan melewati
berbagai kota yang ketat penjagaannya. Karena itu, kelengkapan
administrasi kesehatan ini akan memudahkan pemotor menikmati
perjalanannya.

“Safety gear, seperti pakai
jaket, celana panjang, sepatu, sarung tangan, dan helm. Bawa juga hand
sanitizer dan masker. Saat kondisi seperti ini rombongan touring
sebaiknya dibatasi dulu mencegah adanya kerumuman,” tutup Rofiq. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini