Kabarnusa.com-Setelah
dituding lalai menangani korban tertusuk kris saat pentas calonarang,
hingga pemeran Randa I Komang Ngurah Trisna Para Merta (14) tewas,
akhirnya pihak RSUD Negara angkat bicara.
Melalui Direktur
RSUD Negara dr Made Dwipayana, pihak rumah sakit mengklaim penanganan
anak putus sekolah asal Lingkungan Delod Bale Agung, Kelurahan
Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana tersebut sudah seuai
prosedur medis.
Menurut Dwipayana, pasien datang ke UGD RSUD
Negara pada Selasa (13/10) pukul 00.31 dini hari dengan keluhan luka
tusuk pada bagian lambung kiri.
Kata dia, kondisi pasien saat itu dalam keadaan sadar dan aktipitas fisik normal.
Korban
ditangani dokter jaga. Dan dari hasil pemeriksaan diketahui pasien
mengalami luka tusuk dengan lebar 2 cm, panjang 2,5 cm dengan kedalaman 1
cm.
Dengan kondisi luka tanpa pendarahan dan darah pada luka sudah mengering.
“Pemeriksaan luka oleh dokter jaga sudah dilakukan dengan teliti.
Bahkan lukanya sudah ditekan berulang-ulang untuk mengetahui kedalaman luka. Hasilnya memang
kedalamannya hanya 1 cm dan tidak mengenai usus besarnya,” terang Dwipayana, Sabtu (17/10/2015)
Karena
itulah pihaknya mengambil tindakan medis dengan menutup luka pasien
dengan tiga jahitan dan memberikan pengobatan anti infeksi.
“Setelah
diobservasi selama 1 jam, pasien kami pulangkan. Namun sorenya pasien
kembali diajak ke rumah sakit dengan keluhan mual-mual,” ujar Dwipayana
kepada sejumlah wartawan.
Pasien saat itu langsung ditangani
hingga sampai menjalani foto rontgen, hasilnya tidak ditemukan
tanda-tanda luka pada usus besar.
Pasien juga saat ditanyakan oleh dokter jaga mengaku tidak ada keluhan pada lukanya.
Diberitakan
sebelumnya, I Komang Ngurah Trisna Para Merta (14), pemeran Randa pada
pementasan Calonarang di Pura Sari Jati Luwih, Pohsanten
tertusuk/tertikan kris, Senin (12/10) malam lalu. Namun meninggal
setelah sempat dirawat di RSUD Negara.
Korban dari
pemeriksaan medis RSUD Negara diketahui mengalami luka tusuk dengan
lebar 2 cm, panjang 2,5 dan kedalaman luka 1 cm dan lukanya tidak
mengenai usus besar. Namun dari hasil diagnosa dokter, korban dinyatakan
meninggal karena asam lambung dan gagal jantung.
Namun
setelah korban diotopsi di Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, hasil awal
diketahui luka korban menembus usus besar sehingga usus besar korban
luka/bocor yang menyebabkan korban meninggal.(dar)