![]() |
Corby (Foto:Google) |
KabarNusa.com, Denpasar – Diduga
mengalami depresi, terpidana 20 tahun penjara yang kini menjalani
pembebasan bersyarat Schapelle Leigh Corby mencoba bunuh diri dengan
cara hendak memotong urat nadi tangannya.
Tindakan nekat
Ratu Mariyuana itu dilakukan saat dikunjungi Kepala Divisi
Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Bali Sunar Agus dan tiga petugas
Balai Pemasyarakatan (Bapas) di Mercedes rumah kakak iparnya di Kuta,
pada Senin 3 Maret malam.
“Corby dua kali berupaya menggores urat
nadi tangannya dengan pisau kecil. Untung tindakan itu berhasil dicegah
keluarganya,” kata Sunar kepada wartawan di Kantornya, Renon, Selasa
(4/3/2014).
Peristiwanya berawal, ketika Sunar hendak melakukan
cek dan recek atas wawancara kakak Corby, Mercedes yang ditayangkan
dalam program Sunday Night yang disirakan Channel 7, televisi Australia.
Dari
pembicaraan itu, Corby mengaku stres karena terus diburu media pasca
pembebasan bersyarat dari Lapas Kerobokan pada 10 Februari lalu.
Kepada
petugas, Mercedes juga memberikan keterangan tak jauh beda jika kondisi
Corby saat ini mengalami depresi lantaran dikejar media.
“Corby mengaku sedang tidur di kamar saja difoto sama wartawan,” imbuh Sunar.
Tiba-tiba, saat pembicaraan berlangsung, Corby berlari ke arah dapur sembari mengambil sebilah pisau kecil.
Seketika,
Corby, berusaha menggoreskan ke urat nadi tangannya. Melihat hal itu,
Mercedes itu langsung mencegahnya. Demikian juga petugas, membantu
mencegah aksi bunuh diri sehingga nyawa Ratu Mariyuana terselamatkan.
Melihat keadaan fisik dan mental seperti, Sunar memastikan Corby tidak stabil, sehingga nekat berupaya hendak mengakhiri hidup.
“Komunikasinya juga tidak lancar, gerakan tubuhnya menunjukkan Corby dalam keadaan tidak stabil,” demikian Sunar. (kto)