Diduga Keracunan Makanan MBG, Ratusan Siswa dan Guru Tiga Sekolah di Mlati Sleman Tumbang

Ratusan siswa dan sejumlah guru di Sleman, mengalami gejala sakit perut, mual, pusing, dan lemas, diduga setelah mengonsumsi menu MBG

24 Oktober 2025, 17:03 WIB

Sleman– Kasus dugaan keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Sleman.

Kali ini, ratusan siswa dan sejumlah guru dari tiga sekolah di wilayah Kecamatan Mlati, Sleman, mengalami gejala sakit perut, mual, pusing, dan lemas, yang diduga kuat setelah mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (23/10).

Kepala Puskesmas Mlati 1, Isah Listiyani, menjelaskan, kasus mulai terdeteksi sekitar pukul 09.00 WIB setelah adanya laporan dari SMP Negeri 2 Mlati.

Jumlah siswa yang berdatangan untuk mendapat penanganan terus bertambah, termasuk dari MAN 3 Sleman dan SD Jombor Lor.

“Total ada sekitar 84 siswa yang kami tangani di Puskesmas. Sebagian besar gejalanya ringan seperti mual, pusing, dan diare,” ujar Isah Listiyani di lokasi.

Dia menambahkan, satu orang siswa terpaksa dirujuk ke RSA UGM karena kondisinya lemas dan memerlukan infus.

Sampel makanan MBG yang dikonsumsi pada hari Kamis dan Jumat telah diamankan untuk pemeriksaan lanjutan oleh Dinas Kesehatan.

Plt Panewu (Camat) Mlati, Arifin, menyebutkan total siswa yang mengalami gejala di tiga sekolah tersebut mencapai 214 orang, namun data resmi yang ditangani fasilitas kesehatan adalah 90 siswa, dengan rincian 20 siswa dari MAN 3 Sleman, 55 siswa dari SMPN 2 Mlati, dan 15 siswa dari SD Jombor Lor.

Seluruh sekolah tersebut diketahui mendapat suplai menu yang sama dari satu penyedia makanan bergizi (SPPG) di Sinduadi, Gedongan.

“Menunya sama, yaitu opor, tahu, dan acar,” jelas Arifin.

Hampir semua siswa yang ditangani telah diizinkan pulang setelah mendapat pengobatan, kecuali satu orang yang dirujuk ke RSA UGM.

Mengenai kelanjutan layanan dari penyedia makanan, Arifin menyatakan pihaknya akan menunggu hasil asesmen resmi dari pihak berwenang.

“Kalau memang harus disuspen, ya disuspen. Tapi itu kewenangan mereka,” pungkasnya.

Sebelumnya, pihak kecamatan juga sudah melakukan pemantauan terhadap SOP dan sanitasi dapur SPPG di wilayah Mlati.***

Berita Lainnya

Terkini