DENPASAR – NKA (9) bocah perempuan asal Desa Tianyar, Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Pusat Denpasar setelah digigit anjing liar. “Ya, NKA meninggal tadi pagi,” terang Kasubag Humas RSUP Sanglah, dr. Kadek Nariyantha kepada wartawan, Jumat (31/10/14).
Korban sebelumnya mendapatkan perawatan selama dua hari di ruang Nusa Indah namun ajal menjmputnya, tadi pagi sekira pukul 02. 13 wita. Diduga, NKA terkena virus rabies. NKA dirujuk dari RSUD Karangasem, pada Selasa (28/10) pukul 15.00, dengan riwayat pernah dua kali digigit selama dua bulan terakhir.
Dua gigitan anjing tetangga dan anjing liar itu di bagian kaki kanan dan kirinya. Korban sempat menjalwani perawatan khusus di ruang isolasi dan pelayanan maksimal telah diberikan tim medis sesuai protap dalam menangani pasien suspect rabies.
Saat diterima di RSUP Sanglah, beberapa hari lalu, kondisi pasien masih sadar. Belakangan dia mengalami hidrofobi terhadap air, cahaya serta udara. “Itu gejala mirip pasien yang diduga rabies namun hingga saat ini, hasil pemeriksaan sample dari pasien tersebut belum keluar,” sambungnya.
Dengan begitu, pihaknya belum bisa memberikan keterangan apakah NKA positif rabies atau tidak. Jenazah NKA sudah diambil pihak keluarga dibawa pulang kampung. Petugas kedokteran tidak melakukan pemeriksaan khusus karena dianggap mati wajar.
“Dia kan mati dalam kondisi sakit. Kalau soal postif tidaknya rabies kami tidak bisa memberikan keterangan,” tambahnya. Diketahui saat mengalami gigitan ia hanya mendapatkan penanganan awal dengan membersihkan luka menggunakan air menglir tanpa VAR (Vaksin Anti Rabies).
NKA baru dibawa ke rumah sakit 28/10 pagi lalu oleh keluarganya karena mengalami fobia terhadap air, udara dan cahaya. (gek)