Dihadiri Perwakilan FAO Indonesia dan Timor Leste, Plt Bupati Karangasem Buka Rapat Koordinasi Teknis GIAHS

Plt Bupati Karangasem Artha Dipa menyampaikan rasa syukur atas penetapan salak Desa Sibetan sebagai bagian dari warisan sistem pertanian dunia oleh FAO.

12 Oktober 2024, 13:22 WIB

Karangasem – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Karangasem, Dr. I Wayan Artha Dipa, SH. MH., secara resmi membuka Rapat Koordinasi Teknis Globally Important Agricultural Heritage Systems (GIAHS) yang dihadiri perwakilan dari FAO (Food Agricultural Organization ) Indonesia dan Timor Leste.

Rapat Koordinasi Teknis Globally Important Agricultural Heritage Systems (GIAHS) di Bukit Sorga, Br. Dinas Tanah Ampo, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Jumat 11 Oktober 2024. Turu hadir pejabat dari Kementerian Pertanian, Bappenas, dan Kemenko PMK.

Plt Bupati Karangasem Artha Dipa menyampaikan rasa syukur atas penetapan salak Desa Sibetan sebagai bagian dari warisan sistem pertanian dunia oleh FAO.

“Salak merupakan komoditas unggulan Karangasem dengan luas lahan mencapai 4.188 hektar dan produksi 240.608 kuintal/tahun. Penetapan ini adalah kebanggaan sekaligus tantangan bagi kita untuk terus melestarikan dan mempertahankan kualitasnya,” ujar Artha Dipa.

Artha Dipa juga menyoroti pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian daerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 41% penduduk Karangasem bergantung pada sektor ini. Ia menekankan pentingnya langkah nyata dari berbagai pemangku kepentingan untuk menjaga keberlanjutan sistem pertanian GIAHS, terutama di tengah tantangan seperti alih fungsi lahan dan regenerasi petani muda.

Pihaknya berterima kasih kepada Pemerintah Pusat dan FAO atas dukungan yang telah diberikan kepada para petani salak di Desa Adat Sibetan. “Fasilitasi ini sangat membantu kami dalam menjaga kelestarian komoditas salak sehingga dapat terus bersaing di pasar global dan meningkatkan kesejahteraan petani,” tambahnya.

Rapat Koordinasi Teknis ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat dari Kementerian Pertanian, Bappenas, Kementerian Luar Negeri, serta dinas terkait di tingkat Provinsi Bali dan Kabupaten Karangasem. Koordinasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menyusun rencana aksi guna mengembangkan dan menjaga keberlanjutan situs GIAHS di Karangasem. ***

Berita Lainnya

Terkini