Dikhawatirkan Lawan Kotak Kosong, Relawan Garuda Siap Kawal Pilwalkot Solo

20 Juli 2020, 09:53 WIB
garuda
Inisiator Gerakan Rakyat Untuk Kota Surakarta (Garuda) Kusomo Putro memberikan keterangan pers/Kabarnusa

Solo – Gerakan Rakyat Untuk Kota Surakarta (Garuda) siap mengawal Pilkada Solo yang dibayang-bayangi akan terjadi pasangan calon melawan kotak kosong.

Dinamika politik dalam Pilkada Solo masih mengemuka pasca rekomendasi DPP PDIP dalam Pilkada Solo jatuh pada pasangan Gibran Rakabuming Raka – Teguh Prakosa sebagai bakal pasangan calon kepala daerah Kota Solo.

Inisiator Gerakan Rakyat Untuk Kota Surakarta (Garuda) Kusomo Putro, sebagai kumpulan elemen relawan pendukung PUGUH (Achmad Purnomo-Teguh Prakoso) sebut tetap berkomitmen dengan tujuan awal.

“Kami atas nama GARUDA tetap berkomitmen dengan tujuan awal, untuk mencari figur pemimpin yang bisa menjadi pengayom masyarakat Solo,” ungkapnya kepada wartawan Minggu (19/7/2020).

Meski pasangan tersebut batal mendapatkan rekomendasi, GARUDA tidak otomatis bubar. Pihaknya masih harus konsolidasi dengan elemen yang lain untuk menentukan sikap. GARUDA, tegasnya bukan kumpulan elemen masyarakat yang berafiliasi kepada parpol tertentu. 

“Yang jelas, kami akan terus mengawal proses Pilwalkot Kota Solo,” tegas dia.

Secara pribadi, dirinya menilai Pilkada Kota Solo tahun ini, sangat berbeda dibandingkan pilkada sebelumnya. Saat ini, kekuatan PDIP kota Solo dengan perolehan 30  kursi di DPRD sudah ‘mengunci’ perolehan kursi.

Dengan jatuhnya rekomendasi pada Gibran Rakabuming Raka yang notabene anak seorang Presiden Joko Widodo, membuat partai lain menjadi segan untuk berkompetisi dalam pilwalkot Solo. 

Meski saat ini sudah ada calon dari jalur independent yang mendaftar dan memasuki tahap verifikasi faltual, namun syarat untuk bisa lolos dalam pilkada juga sangat berat.

Karena sesuai dengan mekanisme KPU, jika dalam pilkada  hanya ada satu calon (calon tunggal) maka calon tersebut akan melawan  kotak kosong. Dan hal tersebut dimungkinkan saja terjadi di kota Solo. 

Dikhawatirkan jika calon independen tidak lolos, dan partai koalisi tidak mengajukan calon, bisa jadi dalam Pilwalkot Solo akan melawan kotak kosong.

“Itu akan menjadi catatan sejarah pertama kalinya Solo pilkada melawan kotak kosong,” pungkasnya. (tyo)

Berita Lainnya

Terkini