![]() |
Kunjungan wisatawan ke Tanah Lot dan pendapatan tahun 2015 meningkat dibanding tahun 2014 |
Kabarnusa.com – Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot, Tabanan, Bali, sepanjang tahun 2015 lalu telah dikunjungi wisatawan sejumlah 3.179.617 orang. Dari jumlah kunjungan wisatawan ini, DTW Tanah Lot berhasil membukukan pendapat kotor sejumlah Rp 62,88 miliar. Meningkat sekitar Rp 2,66 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Manajer Operasional Badan Pengelola DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana mengemukakan hal itu dalam saat dikonfirmasi kabarnusa.com, Selasa (2/2/2016) pagi. “Jumlah kunjungan wisatawan ke Tanah Lot tahun 2015 mencapai 3.179.617 orang. Jumlah itu melampaui yang kami ditargetkan sebanyak 2.368.713 orang,” paparnya.
Disebutkan, dari pendapatan kotor selama 2015 sejumlah Rp 62,88 milyar lebih, setelah dikurangi biaya operasional diperoleh pendapatan bersih sekitar Rp 41,42 milyar. “Bila dibandingkan dengan data pada 2014, jumlah pendapatan kotor mengalami peningkatan sekitar Rp 2,66 milyar lebih. Sementara pendapatan bersihnya mengalami peningkatan Rp 838,4 juta lebih,” jelasnya.
Guna meningkatkan, pendapatan DTW Tanah Lot pada tahun 2016 dan tahun- tahun mendatang, pihak manajeman berencana akan menaikkan tarif masuk ke Obyek wisata Tanah Lot. Kenaikan ini salah satu pertimbangannya karena sejak tahun 2011 belum pernah ada kenaikan tariff.
Rencana kenaikan tarif yang baru tersebut akan direalisasikan dengan asumsi Perda Tabanan No 29/2011 yang menetapkan tarif masuk ke Tanah Lot telah dicabut dan Rancangan Perda yang baru telah disetujui.
Disebutkan, untuk kenaikan tarif tersebut pihaknya merancang usulan tarif baru untuk anak domestik naik dari Rp 7.500 per orang menjadi Rp 10.000 per orang, sedangkan untuk anak katagori asing naik dari Rp 15.000 per orang menjadi Rp 20.000 per orang.
Sementara untuk tarif untuk dewasa domestik naik dari Rp 10.000 per orang menjadi Rp 20.000 per orang, sedangkan untuk dewasa asing naik dari Rp 30.000 per orang menjadi Rp 50.000 per orang. “Ini baru sebatas rancangan usulan. Semoga bisa segera disetujui pihak eksekutif dan legislatif guna peningkatan pendapatan daerah,” katanya berharap. (gus)