Kapolres Tabanan AKBP Dekananto Eko Purwono (dok.KabarNusa) |
KabarNusa.com, Tabanan – Seorang guru SMA di Tabanan menjadi korban penipuan lewat Short Message Services (SMS) yang mencatut nama Kepala SMA N 2 Tabanan Gede Made Harry Suanda.
Gara-gara sms orang tak dikenal, yang meminta beberapa guru mengikuti seminar di Jakarta, ada yang menjadi korban hingga hampir Rp2 juta.
Kepala SMAN 2 Tabanan, Harry Suanda mengaku, mengetahui SMS penipuan yang mencatut namanya.
Pada Minggu (2/3) beberapa guru curiga, sebab bukan kebiasaan Kasek itu menugaskan gurunya via SMS.
Setelah membaca isi sms itu, SUanda memastikan jika SMS itu bukan berasal darinya.
“Saya tak ada memerintahkan mereka untuk ikut seminar di Jakarta yang diselenggarakan Kemendikbud,” demikian bunyi SMS seperti disampaikan Harry Suanda saat dihubungi wartawan, Senin 3 Maret 2014.
Seorang guru menjadi korban dengan menyetor uang sebesar Rp 9.992.277, yang dikatakan dalam SMS itu sebagai nomor peserta.
Guru yang kena tipu itu bernama Ketut Astawan, guru mata pelajaran Fisika.
Dalam SMS itu bertuliskan, Selamat siang. Saya Drs Gede Made Harry Suanda (Kasek SMAN 2 Tabanan) Anda diundang untuk menghadiri seminar peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan guru dari Ditjen Dikbud Kemendikbud tanggal 1 – 2 Mar 2014 di Hotel Arya Duta
Jakarta.
Untuk ……(berisi nama sesuai sasaran, red) (No. Peserta Anda 99992277) (Biaya trasportasi dan akomodasi ditanggung oleh Ditjen Kemdikbud Rp 7 juta / peserta).
Kapolres Tabanan AKBP Dekananto Eko Purwono memerintahkan anggotanya untuk datang ke SMAN 2 Tabanan, hari ini Selasa (4/3) lantaran sudah ada jatuh korban.
Dekananto mengimbau para guru untuk tidak percay dengan SMS semacam itu yang mengatasnamakan pejabat, dan harus konfirmasi sebelum berbuat.
Dekananto menambahkan, ada dugaan pelaku sudah memahami kondisi Tabanan kendati setelah dilakukan pelacakan nomor sms itu posisinya berada di Mamuju, Sulewesi. (gus)