Dinas Kesehatan Bali Imbau Masyarakat Waspadai Kasus Menengitis Babi

11 Maret 2017, 06:57 WIB
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra

DENPASAR – Kasus suspek meningitis streptococcus suis (MSS) atau meningitis babi yang dialami sejumlah warga di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung mendapat perhatian pemerintah yang berharap masyarakat agar lebih waspada.

“Guna mencegah penularan yang lebih luas, kami menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi daging babi,” ujar Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya dalam siaran pers yang disampaikan lewat Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra, Jumat (10/3/17).

Mahendra mengungkapkan, Dinas Kesehatan Provinsi Bali telah melakukan sejumlah langkah investigasi terkait suspek MSS di wilayah Kabupaten Badung. Hingga saat ini, telah ditemukan 13 kasus di mana 7 kasus sudah diambil sampel darah dan dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP Sanglah.

“Hasil sementara pemeriksaan sampel yang dikirim ke RSUP Sanglah, dua kultur darah pasien telah dinyatakan positif MSS,” sebutnya. Dalam keterangannya, MSS merupakan meningitis bakteri akut zoonosis yang penularannya dari babi ke manusia.

Rute penularannya melalui makanan (produk babi yang mentah misalnya darah segar, usus, jeroan dan daging yang terinfeksi). Jika ada warga yang mengalami luka lecet saat mengolah daging babi yang terinfeksi bisa berpotensi menularkan penyakit tersebut.

Dalam imbauannya, Kadis Kesehatan Bali Suarhaya meminta masyarakat mengenali sejak dini penyakit berbahaya ini seperrti gelaja klinis MSS panas/riwayat panas, perubahan kesadaran, kaku kuduk, sakit kepala dan sering menimbulkan tuli saraf derajat sedang, berat dan bilateral.

Lantas bagaimana cara mencegah penularannya? masyarakat dihimbau membeli daging babi di tempat yang resmi sehingga dapat dipastikan babi yang dipotong dalam keadaan sehat. Demikian juga saat mengolah daging babi pastikan tangan tidak luka atau tutup luka dengan baik bila mengolah daging babi.

Masyarakat juga diminta proaktif dan peka terhadap lingkungan sekitar. Bila di sekitar lingkungan ada peternak yang memiliki babi sakit, mohon diinfokan jangan dijual ke pengepul daging babi. “Pastikan masakan berbahan daging babi yang dimakan benar-benar matang,” katanya mengingatkan.

Disampaikan pula, masa inkubasi MSS adalah beberapa jam hingga 14 hari setelah makan produk babi terinfeksi yang mentah atau setengah matang seperti olahan lawar merah atau komoh. (gek)

Berita Lainnya

Terkini