Dinilai Mubazir, Warga Pertanyakan Proyek Rumah Atap di Jembrana

15 Mei 2016, 17:26 WIB

Kabarnusa.com – Proyek rumah atap yang dibangun setahun lalu dengan dana APBD Jembrana senilai sekitar Rp 190 juta lebih di areal bekas gedung SDN 8 Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana tidak dimanfaatkan alias mubazir.

Menurut warga sekitar, proyek rumah atap tersebut dibangun untuk membantu masyarakat dalam mengendalikan sampah yang ada di sekitar lokasi tersebut.

Rumah atap yang belum dimanfaatkan ini terletak di belakang eks gedung  SDN 8 Penyaringan yang sudah rusak dan tidak digunakan lagi lantaran tidak ada murid yang mendaftar.

Meski sudah ada rumah atap yang dibangun untuk kepentingan pengolahan sampah, justru gedung sekolah yang nyaris ambruk itu digunakan untuk menumpuk sampah plastik warga sekitar.

Sementara Rumah Atap di belakang gedung sekolah tersebut dibiarkan kosong dan tidak digunakan sama sekali.

Demikian juga, tiga unit bak penampungan sampah dalam rumah atap tersebut kelihatan masih bersih, belum pernah terkontaminasi dengan sampah.

“Rumah Atap itu memang sampai saat ini belum digunakan. Padahal itu sudah satu tahun dibangun.

“Entap kenapa kok digunakan sampai sekarang,” ujar Ketut Suardi, warga setempat, Minggu (15/5/2016).(dar)

Berita Lainnya

Terkini