Kabarnusa.com – Pelaksanaan pasar adat yang sudah menjadi tradisi tiap enam bulan sekali menjelang Galungan hingga Manis Kuningan di lapangan umum Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, ternyata menyisakan masalah.
Disamping lapangan dan sekitar dipenuhi sampah berserakan dan rumput lapangan mati, pasar adat yang digelar 12 hari tersebut juga merusak trotoar yang dibangun Pemkab Jembrana.
Trotoar di pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di depan SD Negeri 3 Pergung atau barat lapangan umum Pergung, Mendoyo diketahui jebol sepanjang 2 meter.
Diduga trotoar jebol hingga lubang mengaga cukup besar lantaran digunakan tempat parkir mobil saat pelaksanaan pasar adat beberapa waktu lalu.
Kondisi tersebut dibiarkan begitu saja tanpa diperbaiki sehingga membahayakan pejalan kaki, terutama anak-anak sekolah.
“Itu gara-gara mobil parkir dan tiba-tiba trotoar jebol. Saya lupa kapan lejadiannya yang jelas malam hari saat ada pasar adat,” ujar Ketut Wirata, pengunjung pasar adat beberapa waktu lalu.
Selama pasar adat digelar, di atas trotoar tersebut memang digunakan sebagai tempat parkir kendaraan roda empat. Diduga truktur trotoar tiang kuat menopang beban hingga jebol.
Perbekel Pergung belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui ponselnya dalam keadaan aktif, namun tidak diangkat. Demikian halnya di SMS tidak membalas.
Disisi lain Kadis PU Pemkab Jembrana IGP Merta Dana dikonfirmasi mengaku belum mengetahui jika ada trotoar jebol.
“Nanti kita akan cek ke lokasi dan akan kita anggarkan untuk perbaikannya,” terangnya, Rabu (29/7/2015). (dar)