Disambangi Bupati Artha, Pasutri Ini Ingin Transmigrasi

19 Februari 2015, 20:43 WIB
Sareng yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung, hidup bersama
istrinya Nyoman Runtini dan tiga anaknya yang sudah berkeluarga. Mereka
tinggal di rumah reot, kumuh karena dipenuhi barang rongsokan.

Kabarnusa.com – Kondisi memprihatinkan dialami Ketut Sareng (65), warga Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali menjadi perhatian serius Bupati Jembrana I Putu Artha.

Sareng yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung, hidup bersama istrinya Nyoman Runtini dan tiga anaknya yang sudah berkeluarga. Mereka tinggal di rumah reot, kumuh karena dipenuhi barang rongsokan.

Mengetahui kondisi itu, Bupati Jembrana I Putu Artha menemui Ketut Sareng di gubuknya yang berdekatan dengan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Negara Rabu 18 Februari lalu.

Artha tidak menyangka kalau ada warganya di daerah perkotaan yang tinggal di rumah yang tidak layak dihuni.

Keinginan Bupati Artha untuk memberikan bantuan bedah rumah, sulit terwujud lantaran lahan yang ditempati Ketut Sareng bukan miliknya.

Sareng hanya tinggal numpang di tanah orang lain, bahkan sekarang tanah tersebut kabarnya sudah dijual dan Sareng sudah diminta pindah dari tanah tersebut.

Ketut Sareng lahir dari Desa Perancak dan tinggal di wilayah Kelurahan Dauhwaru namun di KTP-nya  warga Kelurahan Pendem, di hadapan Bupati Artha, mengaku bingung harus tinggal dimana karena sudah diminta untuk pergi oleh pemiliknya.

“Saya ingin transmigrasi pak, tolong dibantu,” ujarnya lirih. Mendengar permintaan Sareng, Bupati Arta merasa kasihan  melihat warganya tinggal d itempat seperti itu.

“Kalau memang mau dan kuat niatnya untuk transmigrasi, saya minta Kadis Kesosnakertrans memperioritaskan Sareng dan keluarganya sebagai transmigran, tetapi lebih baik upayakan dulu cari lokasi tempat tinggal di Jembrana,“ pinta Artha.

Selain sebagai pemulung, Sareng menjalankan profesi sebagai paranormal, di dalam rumahnya yang beralaskan tanah dan sering terkena banjir jika hujan, tersimpan sejumlah barang antik yang menurutnya sangat bertuah. Bupati Artha pun memasuki kamar Sareng yang amburadul.

Bupati Artha berharap Ketut Sareng segera pindah dan mencari tempat sementara. Artha juga meminta  Lurah Pendem dan Kepala Lingkungan Satria untuk memfasilitasi.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Artha memberikan bantuan dana kepada Ketut Sareng untuk keperluan sehari-hari.(dar)

Berita Lainnya

Terkini