JEMBRANA – Angin kencang yang menyapu wilayah Jembrana mengakibatkan pohon tumbang menimpa rumah warga miskin, Gede Budi Sedana (35) di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Jembrana. Rumah Sedana hancur setelah tertimpa pohon jati pada, Kamis (2/2/17) malam.
Selain atap rumah juga merusak dapur serta perabotan lainnya. Lurah Sangkaragung, Nyoman Gede Suardana menyatakan, keluarga yang kena musibah termasuk KK miskin. “Sedana hanya buruh serabutan. Kami sudah laporkan ke pak Camat dan kami sudah identifikasi kerusakan,” ucap Suardana kepada awak media, Jumat (3/2/2017).
Bersama warga, kayu jati yang menimpa rumah korban sudah dbersihkan. Kini tinggal menunggu perbaikan rumah yang tengah diusulkan ke pihak terkait. Di pihak lain, angin kencang juga merusak sejumlah rumah di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan dan Pengambengan, Kecamatan Negara. Berutung tidak ada korban dalam kejadian tersebut.
Dilaporkan rumah milik I Wayan Sudiatmika (46) hancur di bagian atap lantaran tertimpa tembok lantai dua toko di sebelahnya. Rumah berukuran 9×6 meter dan dapur ukuran 4×6 meter di bagian atapnya hancur. Angin menerjang sekitar pukul 23.30 mengakibatkan tembok di lantai dua itu roboh. Reruntuhan tembok di lantai dua itu menimpa rumah warga yang berada di bawahnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Ketut Eko Susilo mengungkapkan tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 70 juta. Dari hasil mediasi antara pemilik rumah dengan pemilik mini market Oke di Desa, disepakati biaya perbaikan atas kerusakan rumah tersebut.
Selain di Gumbrih, angin puting beliung juga terjadi di pesisir Desa Pengambengan. Sejumlah warga yang didominasi nelayan mengaku angin kencang terjadi hampir 1,5 jam. (put)