Dispar Kota Yogyakarta: Pembatasan Game Online Bukan Hambatan, Momentum Penguatan Pembinaan Anak dan Pariwisata

Game online tidak dipandang sebagai hambatan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta dan momentum emas memperkuat pembinaan karakter anak dan remaja

12 November 2025, 21:19 WIB

Yogyakarta– Kebijakan pemerintah yang kini membatasi game online ternyata tidak dipandang sebagai hambatan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta.

Sebaliknya, pembatasan ini justru dijadikan momentum emas untuk memperkuat pembinaan karakter anak dan remaja, sekaligus menghadirkan alternatif kegiatan positif melalui agenda pariwisata yang edukatif.

Kepala Bidang Industri Pariwisata Kota Yogyakarta, Cesaria Eka Yulianti Sri Hastuti, menegaskan bahwa upaya ini bukan bertujuan menutup ruang bermain, melainkan mengarahkan pada pembinaan yang lebih sehat dan mendidik di ranah digital.

Dispar telah berkoordinasi secara bijak dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) serta komunitas E-Sport Indonesia, untuk memastikan langkah ini tepat sasaran.

“Upayanya adalah bagaimana anak-anak ini supaya pembinaannya berjalan, jadi tidak hanya dibiarkan saja bermain game. Harus ada pembinaan, termasuk dari sisi emosionalnya,” ujar Cesaria, Rabu (12/11/2025).

Dalam menyikapi kebijakan ini, Dispar berencana menggelar event dengan konsep yang seimbang antara e-sport dan board game (permainan papan).

Langkah ini diambil untuk mencegah anak-anak hanya terpaku pada gawai (gadget), serta mendorong mereka untuk berinteraksi langsung melalui permainan tradisional atau papan yang dapat mengasah kreativitas dan kemampuan sosial.

“Kita ingin menunjukkan bahwa dunia itu masih sangat luas. Masih banyak permainan yang menarik.E-sport itu tetap baik karena bisa menstimulasi otak, tapi perlu didampingi pembinaan dari sisi emosional dan sosialnya juga,” jelas Cesaria.

Dia berharap anak dan remaja Yogyakarta dapat melihat luasnya dunia permainan di luar digital.

Lebih dari sekadar pembinaan, Cesaria juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Dispar untuk mengembangkan sektor pariwisata yang ramah anak sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Event berkonsep edukatif dan positif ini dinilai mampu menarik wisatawan dengan tujuan yang beragam.

“Betul, ini kita mewadahi juga untuk pertumbuhan ekonomi… Wisatawan pun datang dengan berbagai tujuan, tidak hanya event musik, tapi juga kegiatan yang ramah anak seperti ini,” pungkasnya.

Dengan kolaborasi yang solid, kebijakan pembatasan game online kini bertransformasi menjadi sebuah kesempatan inspiratif bagi Yogyakarta untuk menyeimbangkan perkembangan teknologi dengan pembinaan karakter, sekaligus memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. ***

Berita Lainnya

Terkini