Ditolak Keluarga di Pasuruan, Kakek 75 Tahun Menggelandang Sampai Bali

8 Agustus 2016, 21:30 WIB

Jembrana – Di saat usianya cukup lanjut Supiani (75) asal Pasuruan Jawa Timur harus menggelandang tak tentu arah sampai ke Pulau Bali setelah pihak keluarga menolak kehadirannya.

Derita Supiani mengetuk hati para petugas Satpol PP Jembrana dibawah komando Kasi Trantib Nyoman Suda Asmara yang langsung menolong sang kakek malang itu, Senin (8/8/2016).

Berbekal informasi dari relawan kemanusiaan dan Kasi Pemerintahan Kelurahan Gilimanuk Gede Suardita, Satpol PP Jembrana mendatangi terminal manuver Gilimanuk. Setelah melihat langsung kondisi kakek Supiani, Suda Asmara merasa prihatin.

Bayangkan saja, berhari-hari menggelandang, Kakek tidur di lantai dingin dan hanya beralas plastik padahal kondisi kesehatannya tidak fit atau sakit-sakitan. Sebelumnya, sang kakek sempat ditangani bahkan diajak ke Puskesmas Gilimanuk dan menjalani rawat inap selama tiga hari.

Dinas Sosial Pemkab Jembrana juga sudah turun tangan memulangkan kake itu sampai diantar ke kapal. “Kakek itu balik lagi karena nahkoda kapal tidak bersedia menyeberangkan kakek. Kemudian dia kembali ke depan ruko tersebut,” kata Suda Asmara.

Pihaknya mengajak kakek itu ke Negara dan mengkoordinasikannya kembali dengan Dinas Sosial. Selanjutnya diserahkan ke Dinsos karena ada kerjaasama dengan Dinsos Banyuwangi agar diajak dulu ke Banyuwangi.

Nanti dari Banyuwangi dikoordinasikan ke Pasuruan. Karena Pemkab Jembrana belum ada MOU dengan Pemerintah Pasuruan. Ditambahkannya, kakek Supiani bisa mendapat penanganan yang baik dan diterima keluarganya.

Apakah dipulangkan ke rumahnya, atau ke panti jompo kewenangan pemerintah Pasuruan nanti. Kepada sejumlah wartawan Kakek Supiani mengaku, terpaksa hidup menggelandang karena tidak diterima keluarganya.

Dia kini, tidak memiliki apa-apa meskipun sebenarnya ingin balik ke tinggal bersama keluarganya. (dar)

Berita Lainnya

Terkini