Dituding Terima Duit Rp150 M, Ini Jawaban Sudikerta

26 November 2014, 01:06 WIB

NUSA DUA – Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dituding menerima uang hingga Rp150 Miliar dari transaksi penjualan tanah milik Pura Julik Uluwatu yang diduga terjadi pemalsuan sertifikat. Nama Sudikerta terseret dalam kasus pembelian tanah yang dilakukan PT Marindo Gemilang berbuntut panjang. Bahkan, I Gede Made Subrata melaporkan kasus tersebut ke Mabes Polri.

Sebenarnnya kasus ini, pihak terlapornya AA Ngurah Agung dan I Wayan Wakil yang diduga melakukan tindak pidana pemalsuan dengan melanggar pasal 263 dan 266 KUHP. Keduanya diduga menggunakan sertifikat tanah palsu dalam transaksi jual beli tanaht.

Rupanya kasus itu, menyeret nama wakil gubernur Bali I Ketut Sudikerta. Walaupun bukan sebagai pihak terlapor, namun dia disebut-sebut pelapor, menerima aliran dana hasil penjualan tanah itu. Sudikerta diduga menerima dana sebesar Rp150 miliar atau sekitar 55 persen dari total harga jual tanah diduga mengalir ke rekening Sudikerta.

Sisanya 45 persen, masuk ke rekening PT Marindo Gemilang. Tidak hanya itu, nama istri Sudikerta diseret-seret karena diduga menempati posisi sebagai Komisaris Utama PT Marindo Gemilang. Atas semua tudingan miring itu, Sudikerta tampak terkejut dan langsung membantah keras dugaan adanya aliran dana ke rekeningnya.

Menurut Ketua DPD Golkar Bali ini, tudingan pelapor merupakan fitnah keji dan kejam. “Saya ini diobok-obok dan dijadikan sasaran tembak menjelang pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar,” tukas mantan Wakil Bupati Badung itu.

Ia menyayangkan kasus ini justru sengaja dibuka saat dirinya mempersiapkan seluruh rangkaian Munas Golkar. “Jual beli tanah itu tidak ada hubungannya dengan saya. Tetapi kenapa justru nama saya turut disebut-sebut bahkan diduga terima uang sebesar itu” katanya tak habis pikir.

Sekali lagi, tudingan itu sebagai fitnah yang kejam yang dialamatkan kepada saya. “Ini sangat politis. Ada pihak-pihak tertentu yang ingin menjatuhkan saya. Jadi kasus ini dipolitisir untuk membunuh karakter saya,” sergahnya.

Karenanya, Sudikerta balik menantang pihak-pihak yang memfitnahnya untuk membuktikan tuduhan tersebut. “Silahkan dicek rekening saya. Saya pastikan di sana tidak akan ada aliran dana sebagaimana dialamatkan kepada saya,” Tidak ada uang itu di rekening saya. Silahkan dibuktikan,” tantangnya.

Kepada mereka yang menuduh tanpa bukti diingatkan agar sadar bahwa itu merupakan dosa. “Itu tidak baik. Saya tidak mau terlalu banyak memikirkan hal ini dulu, karena saya masih mau fokus sukseskan Munas Golkar di Bali,” tutupnya di Kantor DPD Partai Golkar. (kto)

Berita Lainnya

Terkini