![]() |
DJ cilik Ferry Muhammad |
BADUNG – Penampilan DJ muda usia 13 tahun Ferry Muhammad mencuri perhatian pengunjung dan wisatawan di ajang kompetisi Disc Jockey (DJ) di Kuta Bali. Kegiatan yang mengambil tema ‘Soundtastic DJ digelar di Grand Istana Rama Hotel Kuta yang berlokasi di pinggir Pantai Kuta.
Sebanyak 12 peserta mengikuti kompetisi sebagaimana disampaikan Food and Beverage Director Grand Istana Rama Hotel Kuta, I Ketut Darmayasa. Kata dia, hotelnya memang rutin menggelar berbagai macam acara. Belum lama ini, Grand Istana Rama Hotel Kuta juga menggelar acara pemecahan rekor MURI.
“Untuk acara kompetisi DJ ini diikuti 12 peserta. Mereka berasal dari sekolah DJ yang ada di Bali. Namun, ada juga satu peserta yang datang dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB),” kata Darmayasa, Sabtu (22/4/17).
Juri, Darmayasa mengaku mendatangkan tiga orang yang berkompeten di bidangnya. “Jurinya ada tiga orang. Mereka adalah orang-orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing,” papar dia.
Bahkan, pemenang kontes ini akan mendapat kontrak langsung dari Grand Istana Rama Hotel Kuta untuk tampil performance reguler setiap harinya. “Jadi, pemenangnya nanti dapat kontrak dari kita untuk tampil reguler di hotel kami,” ucapnya.
DJ Ferry mengaku tak canggung untuk tampil menunjukkan kreativitasnya di atas panggung. Ferry mengaku sudah mengenal lama dengan dunia DJ. Adalah DJ Ruddy yang mengajarkannya menggubah house music tersebut.
“Sejauh ini orangtua selalu mendukung. Nanti saya akan mainkan genre musik break beat,” kata remaja yang masih duduk di bangku kelas 2 SLTP tersebut.
Meski masih belia, namun segudang penghargaan pernah disabet Ferry. Tercatat di antaranya ia ke luar sebagai juara favorit pada kompetisi yang diselenggarakan Pesatuan DJ Indonesia di Hotel The Stone Kuta tahun lalu.
Bulan kemarin, ia juga menyabet juara dua apda kompetisi DJ yang digelar di kota asalnya. Sementara sang ayah, Haryono mengaku mendukung sepenuhnya karir anaknya. Termasuk, jika Ferry kelak terpilih sebagai juara pada kompetisi yang digelar Grand Istana Rama Hotel Kuta.
“Kalau dia menang dan harus pindah ke Bali, saya tetap mendukung. Saya persilakan. Yang terpenting sekolahnya tetap jalan. Biar bagaimanapun pendidikan tetap yang utama,” kaya Haryono.
Di atas panggung, aksi Ferry begitu piawai memaikan jemarinya. Hentakan house musik membuat wisatawan larut meski cuaca tengah terik di kawasan Kuta. Usianya masih muda tak membuatnya kaku memutar piringan hitam.
Salah seorang juri, DJ Denny Ambon menjelaskan, ada tiga kriteria yang akan menjadi penilaian dari para peserta. “Tiga penilaian itu yakni kreativitas, teknik missing dan performance,” kata DJ Denny Ambon didampingi DJ Jaux Ion dan DJ Ars Evanko.
Denny Ambon senang dengan kehadiran DJ cilik asal NTB yang datang mengikuti kompetisi ini. “Tentu kita bangga, dia masih muda berusia 13 tahun. Dia peserta paling muda dari yang lainnya,” ucapnya. (gek)