Doa dan Tangisan Siswa Bali Kenang Guru Korban MH17

21 Juli 2014, 23:30 WIB

KabarNusa.com
Para siswa sekolah Pelita Bangsa, Denpasar Bali larut dalam doa dan
kesedihan bahkan air mata pun tumpah ketika mengenang guru Bahasa
Inggris mereka Arnold Huzien yang menjadi korban korban tewas musibah
pesawat Malaysia Airlines MH 17 di Ukraina.

Ratusan siswa tak
mampu menahan kesedihan ketika acara sederhana digelar mengenang jasa
almarhum Arnold. Demikian juga para guru, pegawai sekolah, dan juga para
orang tua murid. Karangan bunga turut berduka citapun tampak di pintu
masuk sekolah.

Beberapa foto Arnold Huizen beserta istri dan anaknya juga terlihat dipajang di samping karangan bunga.

Mereka secara bergiliran meletakkan bunga mawar putih dan lilin, di depan karangan bunga dan foto guru bahasa Inggris Arnold.

Di
sekolah berlokasi di jalan Mahendradata, Denpasar itu, sebagian besar
siswa menangis teringat keramahan guru yang dinilai baik dan murah
senyum tersebut.

“Hari ini kami panjatkan doa secara bergantain
antara siswa SD dan siswa SMP. Semuanya terharu, ini bukti kedekatan Pak
arnold terhadap semua anak didik dan staff pengajar di sekolah Pelita
Bangsa,” ujar koordinator guru bahasa inggris Komang Ayu Setiawati,
Senin (21/7/2014).

Dia menuturkan, selama dua tahun Arnold
mengajar bahasa inggris dan komputer di Sekolah itu persisnya sejak 2012
hingga 2014 ini.

“Kami merasa amat kehilangan salah satu guru terbaik kami,” tuturnya.

Diketahui,
Arnold Huizen bersama istri Yodricunda Theistiasih, serta putrinya yang
masih balita bernama Yelena Clarice Huizen menjadi korban setelah
pesawat Malaysia Airlines MH17 yang mereka tumpangi jatuh di rudal di
perbatasan Rusia-Ukraina, Kamis 17 Juli 2014.

Kepergian Arnold ke
Amsterdam beserta istri dan putrinya selain berlibur, juga untuk
mengurus dokumen kewarganegaraan bagi putrinya hampir berumur dua tahun
itu. (gek)

Berita Lainnya

Terkini