![]() |
Dalam surat berbahasa Inggris itu, Prof Titib menuturkan, setiap saat dia mendoakan agar Myuran, bisa terbebas dari eksekusi mati. |
Kabarnusa.com – Sebagai sesama narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Denpasar (Kerobokan) Bali, Prof Dr I Made Titib menaruh simpati terhadap nasib guru lukisnya Myuran Sukumaran yang segera dieksekusi mati.
Karenanya, mantan Rektor Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Bali itu berkirim surat khusus untuk anggota Bali Nine itu, agar tabah seraya memanjatkan doa agar rencana eksekusi mati bisa dibatalkan.
Prof Titib yang menjadi warga binaan LP Kerobokan lantaran terjerat kasus korupsi, menuliskan isi hatinya di atas secarik kertas sebagai dorongan moral untuk Myuran.
Baginya, Myuran adalah pribadi yang baik, hangat dan guru seni lukis yang baik.
Dalam surat berbahasa Inggris itu, Prof Titib menuturkan, setiap saat dia mendoakan agar Myuran, bisa terbebas dari eksekusi mati.
Dia berharap lewat upaya diplomasi yang dilakukan selama ini, bisa mengubah keputusan eksekusi mati terhadap dua warga negara Australia itu.
Karenanya, Presiden Joko Widodo dan pemerintahan saat ini bisa mempertimbangkan kembali untuk membatalkan eksekusi mati.
“Saya muridnya Myuran, saya belajar dari dia, bagaimana melukis selama di LP Kerobokan,” tulis Prof Titib dalam suratnya yang diterima wartawan, Minggu (8/2/2015).
Di matanya, Myuran seorang yang memiliki dedikasi, kesungguhan dalam mengajarkan kepada para napi khususnya dalam seni melukis.
Secara pribadi dia memberi kesaksian betapa sosok Myuran sangat respek dengan sasama napi lainnya.
“Saya berharap Myuran selalu dalam lindungan dan diberkati Tuhan dan hukuman eksekusi mati bisa dibatalkan,” harapnya. (rhm)