Disebutkan, pertemuan di rumah duka Jumat 11 Maret 2022 putra dokter Sunardi menyatakan begitu, pada hari Sabtu 12 Maret 2022 juga menegaskan hal yang sama.
“Saat kontak lewat telepon keluarga juga tetap pada statement bahwa keluarga menerima dengan ikhlas dan tidak berniat memperpanjang perkara ini,” jelasnya dilansir dari Skala.id, jaringan Kabarnusa.com.
IDI Sukoharjo, kata Arif Budi Satria, mempunyai kewajiban moral untuk melakukan pendampingan ketika ada anggotanya yang tertimpa musibah.
Kombes Ngajib Sukses Tangani Kasus Anak Terpapar Radikalisme dan Terorisme
“Kita bantu trauma healing pada keluarga. Makanya kita lakukan kunjungan pada keluarga almarhum. Kegiatan yang dilakukan IDI Sukoharjo murni bersifat kemanusiaan,” terangnya.
Dketahui, dokter Sunardi tercatat menjadi anggota aktif di IDI Kabupaten Sukoharjo dan rajin mengurus perpanjangan keanggotaan serta surat ijin prakteknya.
Selain itu, membuka praktek di Sukoharjo yaitu di rumahnya di desa Gayam serta di salah satu pondok pesantren di Polokarto.
Jenderal Listyo Sebut Pelaku Teror di Mabes Polri Simpatisan ISIS
Arif Budi Satria mengaku telah melakukan audiensi dengan Polres Sukoharjo dan menerima keterangan kalau kasus Sunardi tidak terkait profesi dokter.
Sebagai organisasi yang berfokus pada profesi dan kemanusiaan, IDI, salah satu isi sumpah dokter adalah tidak boleh membahayakan kehidupan orang lain.***