Kabarnusa.com – Daerah Tujuan Wisata ( DTW) Tanah Lot Kabupaten Tabanan menggelar festival Tanah Lot Bleganjur 2015 di objek wisata andalan di Pulau Bali. itu.
Festival berlangusung mulai Jumat- Minggu (3-5 Juli 2015). Tercatat ada 23 sekaa bleganjur dari 23 Desa yang ada di Kecamatan Kediri yang akan menampilkan kebolehannya secara bergilir dalam memainkan instrument bleganjur.
Uniknya, para sekaa diwajibkan menggunakan kostum dan udeng poleng.
“Tanah Lot terkenal akan lipi (ular,red) poleng. Jadi nuansa festival bleganjur kita sesuaikan. Dimana para sekaa wajib menggunakan udeng maupun saput poleng,”ujar Manager Operasional DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, Jum’at (3/7/2015).
Untuk bisa memberikan rasa nyaman baik kepada para wisatawan maupun masyarakat setempat yang ingin menikmati penampilan para sekaa, pihak pengelola telah menyiapkan tempat yang cukup luas.
Bahkan, para sekaa melakukan atraksi sebanyak dua kali yakni di wantilan dan di areal obyek wisata Tanah Lot.
“Dalam festival ini sebenarnya bukan juara yang utama melainkan bagaimana menggali potensi sekaligus menjaga kebudayaan dan kebersamaan,”tambahnya.
Menurut Toya, selama dua hari yakni tanggal 3 dan 4 Juli , sekaa bleganjur peserta festival akan dibagi dua. Hari pertama akan ditampilkan sebanyak 12 sekaa dan hari kedua 11 sekaa.
“Peserta akan dinilai tim juri dari ISI Denpasar agar penilaian bisa bersifat obyektif. Nantinya masing-masing peserta akan berikan catatan sebagai bahan evaluasi untuk bisa lebih meningkatkan kreativitas berkesenian,”ungkapnya.
Wakil Bupati Tabanan Komang Gede sanjaya saat membuka secara resmi dalam sambutannya memberikan apresiasinya karena Tanah Lot Bleganjur Festival ini sebagai kegiatan mempromosikan destinasi wisata.
Kegiatan ini juga sebagai salah satu wujud dalam mendukung visi Tabanan yang serasi dalam melestarikan seni dan budaya Bali
“Saya harap kunjungan wisatawan bisa meningkat dan Tanah Lot tetap menjadi destinasi wisata yang digandrungi,” ujarnya.
Selain lomba bleganjur, dalam festival Tanah Lot tahun ini juga diisi beragam pameran dan hiburan lainnya.
Terdapat belasan stand pameran yang diisi UKM memamerkan produknya mulai dari kerajinan batu akik, keramik, pakaian sampai aneka kuliner khas kabupaten berjuluk lumbung berasanya Bali itu (gus)
