DPP KNPI Ajak Pemuda Lawan Cengkeraman Oligarki SDA dan Perkuat Militansi Gerakan Kebangsaan

15 November 2025, 14:10 WIB

Bogor – Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), melalui Wakil Ketua Umumnya, Raden Umar menegaskan bahwa pemuda harus menjadi kekuatan moral sekaligus energi strategis dalam melawan dominasi oligarki sumber daya alam yang dinilainya semakin mengancam kedaulatan nasional. Hal itu ia sampaikan dalam Studium Generale Musyawarah Kerja Aliansi BEM se-Bogor Raya di Kampus STIE GICI Bogor, Sabtu (15/11/2025).

Menurut Umar, ketidakpastian geopolitik global dan penguasaan SDA oleh segelintir elite menciptakan ketimpangan, kerusakan lingkungan, serta mempersempit akses rakyat terhadap sumber daya nasional.

“Penguasaan SDA oleh oligarki bukan hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga menggerus sistem ekonomi dan arah bernegara. Pemuda harus menjadi lokomotif perubahan,” ujar Umar.

Umar menegaskan bahwa reformasi pengelolaan SDA menjadi langkah penting menuju Indonesia yang berdaulat. Ia menyoroti lima langkah strategis yang perlu ditempuh negara.

“Negera diharapkan hadir dengan memperkuat regulasi yang berpihak pada rakyat,penegakan hukum terhadap mafia SDA,transparansi data izin dan eksploitasi,pemberdayaan masyarakat dan pemuda, serta memperluas kolaborasi nasional antar-elemen bangsa”, tegasnya.

Ia juga merujuk pada sejumlah langkah tegas pemerintah dalam menertibkan praktik-praktik oligarkis, seperti pengembalian jutaan hektare kawasan hutan dari penguasaan cukong sawit, penindakan tambang ilegal, dan pencabutan status PSN proyek yang dinilai merusak lingkungan pesisir.

“Ini momentum negara menunjukkan keberpihakannya. Reformasi SDA adalah fondasi kedaulatan ekonomi dan politik Indonesia,” tutur Umar.

Di hadapan mahasiswa, Umar memaparkan empat peran utama pemuda dalam agenda reformasi SDA.

“Pemuda dan mahasiswa harus berperan sebagai kontrol sosial, penggerak komunitas, inovator teknologi hijau, serta agen advokasi kebijakan”, tandasnya.

Ia menilai pemuda Indonesia memiliki modal moral dan intelektual untuk menjadi motor perubahan dalam isu-isu yang menyangkut kedaulatan nasional.

“Pemuda adalah energi moral dan intelektual reformasi SDA. Mereka harus mampu berdiri di garis depan, mengorganisir gerakan kritis, dan menghadirkan solusi,” kata Umar.

Umar mengingatkan bahwa perjuangan melawan cengkeraman oligarki ini membutuhkan komitmen panjang dan karakter yang tangguh.

“Tak ada sukses yang instan. Pemuda harus menyiapkan diri, konsisten pada hal-hal sederhana, dan membangun kebiasaan kecil yang menciptakan masa depan,” pungkas Umar.***

Berita Lainnya

Terkini