Dua Jurnalis Alami Kekerasan Aparat saat Meliput Hari Buruh di Bandung

1 Mei 2019, 17:49 WIB
kebebasan%2Bpers
ilustrasi/net

Bandung – Dua jurnalis masing-masing fotografer Tempo Prima Mulia dan jurnalis freelance Iqbal Kusumadireza (Reza) mengalami tindak kekerasan dilakukan oknum aparat saat meliput peringatan hari buruh internasional yang berpusat di Gedung Sate, Badung, Rabu (1/5/2019).

Keterangan dihimpun, sekitar pukul 11.30, Reza dan Prima berkeliling sekitar Gedung Sate untuk memantau kondisi pergerakan massa buruh yang akan berkumpul di Gedung Sate.

Setiba di Jalan Singaperbangsa, atau daerah seputar Dipatiukur, Prima dan Reza melihat ada keributan antara polisi dengan massa didominasi berbaju hitam-hitam.

Reza dan Prima mengaku melihat massa berbaju hitam tersebut dipukuli oknum polisi. Keduanya langsung mengarahkan kamera ke arah kejadian tersebut. Setelah pindah lokasi mengabadikan gambar yang lain, Reza tiba-tiba dipiting seorang anggota polisi.

Saat dipiting, aparat itu membentak Reza sembari menanyakan dari mana dan siapa dirinya. Reza menjawab “wartawan”. Lalu menunjukan id pers nya. Oknum aparat mengambil kamera yang dipegang Reza sambil menginjak lutut dan tulang kering kaki kanannya berkali-kali.

“Sebelum kamera diambil juga udah ditendang-tendang. Saya memepertahankan kamera saya. Sambil bilang saya jurnalis,” kata Reza dalam keterangannya. Akibat kejadian itu, kaki kanan Reza menglami luka dan memar.

Oknum itu setelah menguasai kamera Reza, langsung sejumlah gambar yang sudah diabadikan Reza. Tindak tidak jauh beda dialami Prima Mulia meskipun tidak mendapat kekerasan fisik dari polisi. Prima mengaku disekap tiga orang polisi. Dia diancam dan foto-fotonya dihapus.

Prima mengungkapkan, rombongan pertama pendemo di Jalan Bagus Rangin mendadak rusuh. Polisi bertindak keras terhadap pendemo sambil nembak senjata berkali Kali ke udara. Saat mengambil gambar itulah, Prima mengalami intimidasi, didorong sampai jatuh. “Semua file foto dihapus,” kata Prima. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini