Tabanan – Perkembangan waktu yang diimbangi dengan upaya percepatan dalam melaksanakan beragam program pembangunan di Kabupaten Tabanan, menjadikan masa 2 (dua) tahun kepemimpinan sebagai tumpuan dalam mewujudkan asa masyarakat. Bersama seluruh elemen masyarakat, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama Wakil Bupati I Made Edi Wirawan selalu berusaha sekuat tenaga mewujudkan visi Kabupaten Tabanan “Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani”.
Melalui visi tersebut serta dalam perjalanan dua tahun masa kepemimpinan ini, berbagai program dan inovasi telah diluncurkan serta beragam capaian telah dituntaskan, hingga berbagai penghargaan juga telah diraih. Seperti yang diungkapkan oleh Bupati Sanjaya dalam pidato dua tahun pencapaian kinerja kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Tabanan periode 2021-2023 (26-02-2021 sampai dengan 26-02-2023) yang dilangsungkan di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Senin, (27/2/2023) pagi.
Berbagai penghargaan yang telah diraih sampai saat ini sebanyak 16 penghargaan, diantaranya, 10 besar Penganugerahan Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2022, Opini WTP tahun 2021 dan Predikat WTP selama 8 tahun berturut-turut, peringkat ketiga penyaluran dana desa tingkat nasional dan sebagai pemerintah terbaik dalam pengelolaan DAK fisik, Dana Desa, KUR dan pembiayaan ultra micro, penghargaan komisi Aparatur Negara atas keberhasilan menerapkan sistem merit dengan predikat terbaik, hingga penghargaan BKN Award 2022 serta penghargaan Anubhawa Sasana Desa.
Baca juga : Bupati Tabanan Lepas Pengiriman Perdana Babi ke Jakarta
“Tantangan dalam dua tahun ini, kita dihadapkan pada masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan juga bencana alam yang terjadi di Tabanan. Kondisi tersebut justru menjadi cambuk kita untuk selalu berpikir positif, cerdas, tuntas dan ikhlas serta bekerja fokus, lurus dan tulus dalam menjalankan bidang prioritas pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan, jamsostek, adat, agama, tradisi, seni dan budaya, hingga pariwisata. Hal itu ditunjang dengan bidang infrastruktur maupun lingkungan hidup dengan tetap berprinsip pada Asta program secara konsisten,” ucap Sanjaya.
Terdapat 23 Perda dan 174 Perbup yang telah diselesaikan sebagai penguatan terhadap pencapaian visi dan misi Tabanan. Dimana misi pertama adalah mewujudkan masyarakat “Aman” yang diimplementasikan dengan peningkatan kualitas jalan Kabupaten tahun 2021 dan 2022 sepanjang 103,93 kilometer dengan pembiayaan Rp 235 milyar . Panjang jalan yang masih belum ditingkatkan masih tersisa sepanjang 58,53 kilometer atau 6,78 persen. Pada perencanaan tahun 2023 sudah dianggarkan peningkatan kualitasnya sepanjang 49,82 kilometer, sehingga panjang jalan yang masih tersisa hanya 1 persen.
Selain itu, Pamsimas atau penyediaan air minum berbasis masyarakat juga telah terealisasi di 15 Desa. Begitu juga dengan penanganan rumah tidak layak huni dan sudah terbangun 332 unit, rehabilitasi jaringan irigasi, rehabilitasi jalan usaha tani, pemenuhan terhadap aspirasi masyarakat dengan dibangunnya kembali Patung Wisnu Murti dan selanjutnya Patung Bung Karno ditempatkan di Taman Bung Karno. Dilakukan juga revitalisasi Ruang Terbuka Umum, penanggulangan sampah dengan pembangunan 27 Unit TPS3R, peningkatan pendidikan, perubahan tata kelola keuangan puskesmas dan rumah sakit, hingga penyediaan alat kesehatan dan pembangunan gedung baru dan rehab.
Baca juga : Pengendalian Inflasi, Bank Indonesia Dukung Pembentukan BUMD Pangan di Tabanan
“Cakupan vaksinasi Covid-19 lengkap untuk Kabupaten Tabanan sebagai yang tertinggi di Provinsi Bali. Dengan rincian vaksinasi satu mencapai 98,09 persen, vaksinasi kedua mencapai 93,7 persen, sedangkan vaksin Booster satu mencapai 75,25 persen dan sedang berjalan vaksin Booster kedua mencapai 28,5 persen. Penanganan stunting sebagai program prioritas nasional dilakukan dengan pembentukan tim percepatan stunting Kabupaten Tabanan dengan melibatkan PKK dan Bunda Paud,” ungkap Sanjaya.
Dalam kegiatan yang turut di hadiri oleh Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, Wabup I Made Edi Wirawan, Ketua DPRD dan jajaran Forkopimda Tabanan, Sekda, para Asisten dan seluruh Kepala OPD dan jajaran di lingkungan Pemkab Tabanan, kepala atau perwakilan instansi vertikal dan BUMD, Camat serta Perbekel dan Bendesa Adat se-Kabupaten Tabanan tersebut, Bupati Sanjaya juga menyampaikan melakukan kolaborasi pengendalian inflasi, revitalisasi pasar, penanggulangan bencana serta bidang kemanan daerah, membangun masyarakat yang “unggul” hingga mencapai masyarakat yang “Madani”.
Membangun masyarakat yang “Unggul” direalisasikan dengan kegiatan reformasi birokrasi, peningkatan kualitas angkatan kerja dengan pelatihan ketenagakerjaan, penguatan IKM atau UMKM, penguatan ketahanan pangan, pengembangan Desa Wisata, terbangunnya 113 Desa Mandiri dan 20 Desa Maju, terbangunnya 41 Desa Digital, penetapan batas desa, hingga inovasi program berkantor di Desa telah dilakukan di 30 Desa.
Baca juga : Bupati Tabanan Ngantor di Desa Pantau Program Pembangunan
“Dengan berkantor di Desa, muncul berbagai inovasi yang lahir dari Desa seperti program Semara Ratih yang pada tahun 2022 telah dilaunching menjadi program Kabupaten. Inovasi ini tidak hanya memberikan Akta Perkawinan dan perubahan KTP secara cepat, namun calon pengantin diberikan sosialisasi dan konseling seperti cek kesehatan pra nikah sebagai upaya pencegahan stunting. Konseling agama yang diharapkan dapat menekan angka perceraian serta diwajibkan menanam pohon, sehingga inovasi ini secara tidak langsung dapat menjaga kelestarian lingkungan,” tegas Sanjaya.
Selanjutnya, sesuai misi ketiga yaitu mewujudkan masyarakat yang memiliki kemandirian secara sosial ekonomi di berbagai bidang yang berkepribadian dalam kebudayaan yang disebut “Madani”, diimplementasikan dengan berbagai kebijakan dan penandatanganan kerjasama dengan beberapa Pemkab ataupun Pemkot terkait pemasaran produk, sehingga memperlancar distribusi barang dan jasa serta konektivitas antar wilayah. Disamping itu, upaya membina toleransi antar umat terus dilakukan, menghadiri uleman masyarakat dalam yadnya dalam menjaga kearifan lokal, serta Madani juga terimplementasi dengan dilaunchingnya dua Desa sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, yakni Desa Dauh Peken dan Desa Beraban. (adv)