Jakarta -Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi menegaskan dalam mendukung program food estate dilakukan revitlisasi kawasan transmigrasi yang sudah menjadi lumbung pangan.
Dirinya berterima kasih dan mengapresiasi Ketua DPD Sultan B Najamuddin terkait usulan perlunya integrasi program transmigrasi dan food estate.
“Kita akan berkoordinasi, berintegrasi, dan melakukan sinkronisasi dengan seluruh kementerian teknis agar dapat mensukseskan program nasional food estate”, ujarnya kepada wartawan, Jakarta, 15 November 2024.
Program food estate yang digagas Presiden Prabowo Subianto merupakan jawaban dalam membangun kedaulatan pangan di Indonesia.
Dalam realitas, lahan-lahan produktif pertanian telah beralih fungsi menjadi lahan properti dan industri.
“Di Jawa, setiap tahun lahan pertanian seluas 150.000 Ha beralih fungsi menjadi kawasan perumahan, industri, dan fasilitas umum lainnya”, ungkap politisi PAN ini.
Fakta yang demikian juga akan menurunkan produksi bahan pangan.
Membuka food estate di luar Jawa selain ketersediaan lahan juga sebagai cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja.
Sebelum program ini diprioritaskan, kata Viva Yoga, kawasan transmigrasi sudah menjadi daerah penghasil dan produksi pangan secara nasional.
“Jadi kawasan transmigrasi saat ini adalah lumbung pangan”, ujar Viva Yoga, mantan anggota Komisi IV DPR.
Kawasan transmigrasi yang diingtegrasikan dengan program food estate, tentu hal demikian akan menjadi lebih bagus.
“Karena kawasan transmigrasi dapat menunjang program food estate yang sudah ditetapkan titik koordinatnya”, tutur alumnus Universitas Udayana ini.
Hal penting yang perlu dilakukan sekarang adalah melakukan revitalisasi kawasan transmigrasi agar lahan-lahan warga yang belum optimal, eksisting, dimaksimalkan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian sehingga dapat meningkatkan produksi bahan pangan.
“Juga perlu dilakukan bantuan alat-alat pertanian yang modern,” sambungnya.
Dari sinilah maka Kementerian Transmigrasi selalu bersinergi dengan kementerian lain dalam rangka revitalisasi program transmigrasi.
“Dengan bersinergi diharap program bisa berjalan dengan baik”, ucapnya.
Kementerian beralamat di Kalibata, Jakarta, itu dikatakan oleh
Kata Viva Yoga, Kementerian Transmigrasi ini akan memetakan daerah-daerah transmigrasi yang masih membutuhkan pemberdayaan.
Bila membutuhkan infrastruktur jalan, maka akan berkoordinasi dengan Kementerian PU. Jika masih membutuhkan benih atau bibit yang bagus, berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian.
“Yang masih bermasalah dengan sertifikat tanahnya, kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPB”, ungkapnya.
Semua akan dilakukan agar kawasan pengembangan transmigrasi menjadi kawasan pengembangan ekonomi dan industri yang mampu untuk mendukung program food estate.
Pihkanya optimis, bila dilakukan secara massif akan dan bergerak simultan, bahan pangan pokok bisa diproduksi, selain di area food estate juga di kawasan transmigrasi yang sudah menjadi lumbung pangan. ***