Edukasi Teknologi Sepeda Motor Listrik, AHM Dukung Generasi Cerdas di SMK

Program Astra Honda Berbagi Ilmu (AHBI) menjadi langkah baru dalam memberikan edukasi yang lebih komprehensif dan menyenangkan.

18 Oktober 2024, 22:34 WIB

Jakarta – PT Astra Honda Motor (AHM) memperkaya wawasan generasi muda di puluhan SMK binaan Astra Honda dengan menberikan edukasi materi utama teknologi sepeda motor listrik.

Langkah AHM ini dalam mendukung terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul melalui dunia pendidikan.

Tercatat 2.523 siswa SMK secara antusias mengikuti program Astra Honda Berbagi Ilmu (AHBI) dengan materi utama teknologi sepeda motor listrik.

Program Astra Honda Berbagi Ilmu (AHBI) menjadi langkah baru dalam memberikan edukasi yang lebih komprehensif dan menyenangkan.

Semua peserta didik mendapatkan berbagai pengetahuan yang langsung diberikan oleh instruktur tersertifikasi sebagai guru tamu industri.

Pada proses transfer pengetahuan ini, para siswa secara langsung berkesempatan mempelajari lebih mendalam teknologi sepeda motor listrik dengan alat peraga Honda EM1 e:.

Siswa mempelajari berbagai fitur-fitur, komponen dan fungsi, cara kerja, hingga perawatan sepeda motor listrik. Kegiatan dikemas secara interaktif dalam sesi ruang kelas dengan mengajak para siswa merasakan pengalaman berkendara menggunakan sepeda motor listrik Honda yang nyaman, aman, dan berkualitas tinggi.

Saad Ilyas, siswa SMK Negeri 1 Depok mengaku kegiatan Astra Honda Berbagi Ilmu sangat seru karena dirinya mendapatkan ilmu baru.

“Dan lebih paham tentang komponen-komponen pada sepeda motor listrik Honda secara langsung,” ujar Saad Ilyas.

SMK Negeri 1 Depok merupakan satu sekolah dari 12 sekolah di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten yang dikunjungi AHM dalam program AHBI sepanjang bulan Mei hingga Oktober 2024. Sekolah lainnya adalah SMK IPTEK Jakarta, SMKN 8 Kab. Tangerang, SMK Bina Mandiri Bekasi, SMK Rosma Karawang, SMKN 3 Kota Tangsel, SMKN 34 Jakarta, SMK Jaya Buana Tangerang, SMKN 1 Karawang, SMK Mitra Industri MM2100, SMK Taman Siswa 2 Jakarta, dan SMKN 1 Plered Purwakarta.

Kata General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan Astra Honda Berbagi Ilmu merupakan program perusahaan dalam meningkatkan kualitas kompetensi siswa menjadi SDM yang unggul di bidang vokasi, berbekal pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi otomotif roda dua.

Dijelaskan, ajang ini menjadi salah satu terobosan dalam mewujudkan link & match antara dunia industri dengan dunia pendidikan.

Pihaknya berharap melalui semangat Sinergi Bagi Negeri, terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan vokasi dengan aktif membagikan materi seputar perkembangan teknologi sepeda motor listrik terkini untuk siswa secara cepat, tepat, dan komprehensif.

Para peserta AHBI juga berkesempatan mengenal dunia perkuliahan, melalui pengenalan kampus yang dibawakan oleh ASTRAtech.

Selain itu, para siswa juga mempelajari berbagai materi terkait suku cadang sepeda motor yang disampaikan langsung instruktur dari sejumlah produsen suku cadang seperti PT Hitachi Astemo Manufacturing Bekasi, PT Musahi Auto Parts Indonesia, PT Surayaraya Rubberindo Industries, dan PT Yutaka Manufacturing Indonesia.

Fasilitas Uji Kompetensi

Upaya mendukung terciptanya SDM berkualitas yang siap terjun di dunia kerja, AHM juga mengembangkan infrastruktur pendukung kalibrasi kompetensi siswa.

Para siswa SMK mitra binaan AHM di wilayah Jawa Timur memiliki 2 fasilitas baru Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang dibuka di SMKN 1 Jatirejo Kab. Jombang dan SMKN 2 Kraksaan Kab. Probolinggo. Hingga saat ini, terdapat 112 SMK mitra binaan AHM yang telah memiliki TUK standar industri Astra Honda di seluruh Indonesia.

Sebanyak 15.377 siswa tercatat telah melakukan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bersertifikasi setara Technical Training Level (TTL) 1 atau diakui sebagai mekanik dasar Astra Honda.

Dalam dukungan kemajuan dunia vokasi di Tanah Air, AHM bersinergi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek RI dalam menerapkan kurikulum TSM Astra Honda sebagai bagian sistem pembelajaran dengan standar kompetensi yang dituntut oleh dunia kerja.

Hal ini dilakukan melalui penyusunan bahan ajar, pelatihan dan sertifikasi guru, praktik kerja di industri, uji kompetensi siswa, teaching factory (TEFA), dan laboratorium praktik standar industri, serta akan terus meningkatkan bentuk kemitraannya di dunia vokasi. ***

Berita Lainnya

Terkini